Lihat ke Halaman Asli

Pinggiran Roti

Diperbarui: 16 Januari 2016   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ilustrasi(dok.thelolabox)"][/caption]

Banyak orang yang memisahkanpingiran roti dan hanya akan memakan bagian tengah roti. Ini terlihat sangat sepele. Sebagai perumpamaan pinggiran roti adalah peluang-peluang kecil dan bagian tengah roti adalah peluang besar. Bayangkan bila kita sering membuang peluang-peluang kecil yang menurut kita tidak terlalu berarti dan lebih memilih peluang yang besar. Bagaimana bila kita sudah terbiasa membuang-buang peluang-peluang yang kecil dan tanpa kita sadari kita juga membuang peluang yang besar.

[caption caption="ilustrasi(dok.amfoang)"]

[/caption]

Ada sebuahcerita, dimana seorang laki-laki yang berjalan di pinggiran bebatuan pantai menemukan teko kecil yang sangat kuno.Laki-laki tersebut mengambil teko tersebut, dan tiba-tiba keluarlah jin dari dalam teko tersebut. Jin ituberkata “carilah batu yang bersuhu panas di pinggir pantai ini. Batu itu akan membawa keberuntungan padamu”, kemudian jin tersebut kembali masuk ke dalam teko.

Keesokan harinya dia memulai pencariannya. Dia mengambil satu batu dan dirasanya suhu batu tersebut dingin, kemudian dibuanglah batu tersebut kepantai agar memudahkan dia mencari batu yang bersuhu panas.

Dingin…. Buang.

Dingin…. Buang.

Dingin… buang….

Dan terus begitu. Sampai menjelang malam dia masih tidak menemukan batu tersebut. Hari berikutnya masih tetap sama

Dingin…. Buang.

Dingin…. Buang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline