Lihat ke Halaman Asli

Sakhi Rahman Rahim

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Pemanfaatan Bonus Demografi untuk Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 26 Maret 2023   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Indonesia pada tahun 2045 nanti akan genap berusia 100 tahun. Pada masa keemasannya ini, Indonesia diharapkan bisa menjadi negara maju dan sejajar dengan negara-negara lainnya. Berangkat dari hal ini, pemerintah merancang pembangunan Indonesia dengan 4 pilar Visi Indonesia Emas 2045 yaitu sebagai berikut:

1. Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

2. Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.

3. Pemerataan Pembangunan.

4. Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.

Pilar-pilar ini dirancang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar berbangsa, bernegara, dan konstitusi. Adapun tujuan dari Visi Indonesia Emas 2045 ini adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Visi Indonesia Emas 2045 ini juga didukung oleh adanya bonus demografi yang akan dirasakan oleh bangsa kita. Dengan lebih banyaknya penduduk usia produktif dibanding penduduk usia tidak produktif, Indonesia dapat melakukan pembangunan yang lebih baik lagi. Generasi muda akan menjadi penggerak utama bangsa kita nantinya. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, generasi yang akan mewujudkan Indonesia Emas adalah generasi muda. 

Walaupun, Indonesia memiliki keuntungan dari sisi demografi, masalah-masalah yang menghambat tercapainya tujuan Visi Indonesia Emas 2045 masih ada. Dalam hal pendidikan, menurut World Population Review, Indonesia masih menduduki peringkat 54 dari 78 negara. Lalu dalam sektor pekerjaan, statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada sebesar 5,86% atau mencapai 8,64 juta penduduk. Angka-angka tersebut cukup mengkhawatirkan dan menjadi tantangan kita dalam pembangunan Indonesia. Melihat fakta bahwa permasalahan tersebut masih ada, pemberdayaan masyarakat harus terus dilaksanakan agar negara kita siap menjadi negara maju pada usianya yang satu abad nanti.

Temuan

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa pada Juni 2022. Dari jumlah itu, terdapat 190,83 juta jiwa (69,3%) termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun). Terdapat pula 84,53 juta jiwa (30,7%) penduduk yang dikategorikan usia tidak produktif. Dengan komposisi jumlah penduduk tersebut, maka rasio ketergantungan (dependency ratio) sebesar 44,3% yang artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sebanyak 44-45 jiwa penduduk usia produktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline