Lihat ke Halaman Asli

Senior Vs Yunior: Adu Kuat Pensiunan Tentara dalam Pilpres 2014

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu media online kemarin menyajikan berita tentang pesan singkat (SMS) yang dikirimkan Mantan Kasum TNI Letjen (purn) Suryo Prabowo kepada para pensiunan tentara (Purnawirawan TNI) yang lebih senior. SMS tersebut berisi imbauan agar tidak lagi memfitnah capres Prabowo Subianto dengan cara membangun opini negatif. Disebutkan, pesan singkat itu dikirim ke Jenderal TNI (purn) Wiranto, Agum Gumelar, dan Luhut Panjaitan.

Berita tersebut juga mengutip penggalan SMS yang dikirim Suryo Prabowo sebagai berikut:


KPU menyatakan Prabowo MEMENUHI SYARAT sebagai CAPRES (Kep KPU no:453/KPPS/KPU) ini berarti bahwa PRABOWO:


1. Bukan pelanggar HAM,
2. Tdk pernah melakukan perbuatan tercela,
3. Bukan berdwikewarga-negaraan,
4. Tidak punya hutang,
5. Tidak harus beristri.

Suryo Prabowo yang merupakan salah satu Tim Pemenangan Prabowo Hatta meminta lawan politik Prabowo, terutama para purnawirawan senior tidak membuat cerita fiktif yang menjelekkan Prabowo Subianto.

"Berikan contoh kepada para juniormu dan Rakyat Indonesia cara berkompetisi yang sehat sebagaimana layaknya sebagai seorang ksatria," ujar Suryo Prabowo

Adu Kuat

Sudah bukan rahasia lagi, tarik-menarik dukungan para purnawirawan TNI dalam Pilpres 2014 memang begitu terlihat. Dan itu wajar adanya mengingat purnawirawan TNI memiliki hak dankewajiban yang sama dengan masyarakat sipil untuk memilih dan dipilih dalam kegiatan pemilihan umum.

Jika nama-nama yang disebut dalam berita tersebut seperti Wiranto, Agum Gumelar, Luhut Pandjaitan, Sutiyoso, Hendropriyono, Fahrurozi  merupakan purnawirawan senior, maka ada kelompok purnawirawan TNI lainnya yang merupakan yunior dari nama-nama yang disebutkan tadi. Beberapa di antara purnawirawan yang termasuk ke dalam yunior tersebut Suryo Prabowo, Yunus Yosfiah, Kivlan Zein, George Toisutta, Djoko Santoso, Pramono Edi Wibowo,. Jika para senior tersebut mendukung Jokowi, para yuniornya mendukung Prabowo Subianto.

Dari adu kuat ini, lantas siapa yang akan menang?

Salah satu Indikatornya bisa dilihat dari perolehan suara dalam Pemilu legislatif kemarin. Partai Hanura besutan Wiranto dan PKPI yang dipimpin Sutiyoso kalah jauh perolehan suaranya dibandingkan dengan Partai Gerindra yang diolah Prabowo Subianto. Masih kalah pula dari Demokrat yang dikelola Pramono Edi Wibowo. Agum Gumelar juga sama pernah dikalahkan SBY yang merupakan yuniornya dalam Pilpres 2004.

Dari situ terlihat, para purnawirawan yunior sepertinya lebih memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan para purnawirawan senior. Kemungkinan purnawirawan senior mengakui keunggulan taktik dan strategi purnawirawan yunior sangat mungkin terjadi.

Tapi apapun bisa terjadi. Kita tunggu saja bagaimana taktik dan strategis para purnawirawan tersebut memberikan kontribusi kemenangan kepada para capres yang didukungnya.

Siap, nDan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline