Lihat ke Halaman Asli

Saketa SetyaSekar

suka bermain

Gawat, Masyarakat Dawung Mulai Cemas!

Diperbarui: 11 Agustus 2021   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#Kesehatan Mental (Dokpri)

Ngawi, 26 Juli 2021 -- Covid-19 merupakan virus yang berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia yang menyebabkan manusia menjadi jatuh sakit hingga meninggal. Pada bulan Juli 2021 penyebaran Covid-19 semakin cepat hingga kasus mengenai Covid-19 sangat tinggi yang menyebabkan pemerintah turun tangan untuk mengatasi hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Social Distancing, dan harus menaati protokol kesehatan 5M. 

Dengan adanya kebijakan tersebut maka Keseharian mereka pun menjadi terhambat sehingga tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya dan berpergian ke berbagai tempat seperti kantor, sekolah, mall, dll sampai waktu yang belum ditentukan.

 Segala kegiatan yang biasa dilakukan di luar rumah diberhentikan untuk sementara dan seluruh masyarakat dihimbau untuk tetap berada di rumah masing-masing. 

Akibatnya, kondisi tidak biasa tersebut membuat semua kalangan terpaksa harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru. Padahal tidak semua orang dapat menyesuaikan hal baru tersebut dan malah menimbulkan stres tersendiri.

Akibat kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga usai ini dapat berpotensi melahirkan rasa takut, stres, dan cemas di masyarakat. Sehingga banyak masyarakat yang menyepelekan kondisi tersebut yang dimana akan menyebabkan menurunnya imunitas tubuh dan kesehatan tubuh dan tubuh akan mudah terserang virus. 

Jika tidak ditangani dengan baik, stres yang berlebih akan rentan menimbulkan gejala penyakit, termasuk di antaranya gejala Covid-19 ini. 

Masyarakat akan mengalami stres dengan berbagai gejala seperti ketakutan dan khawatir ketika sering mendapatkan informasi-informasi yang telah didengarkan dan dibaca dari media massa semakin wabah Covid-19 ini semakin hari semakin meningkat. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam situasi seperti ini, merupakan hal yang berpotensi untuk menjadi kondisi yang dapat menimbulkan stres bagi semua orang mulai dari anak sampai lansia. Dengan adanya kondisi yang sudah mengkhawatirkan banyak masyarakat yang belum mengetahui seberapa pentingnya kesehatan mental bagi tubuh kita. 

Salah satu Mahasiswa Universitas Diponegoro bernama Aulia Ulfa KKN Tim II UNDIP 2020/2021 membuat program kerja berupa poster untuk masyarakat desa Dawung agar lebih paham lagi mengenai Kesehatan Mental.

Didalam poster tersebut dijelaskan bagaimana cara mengurangi stress dengan cara makan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, selalu berfikir positif, dan rajin melakukan aktifitas olahraga.

Psikoedukasi ini diberikan kepada salah satu warga desa Dawung yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan mengalami stress dengan adanya kebijakan terbaru dari pemerintah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline