Lihat ke Halaman Asli

Banyak Anggaran Besar Menjadi Tidak Berguna Saat Anggaran Dijadikan Usaha Individu

Diperbarui: 23 Januari 2024   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/sakatulis7

Banyak pendidikan di Indonesia yang tak berguna hanya banyak mengeluarkan anggaran yang besar , sementara pendidikan kita hanya dijadikan alat untuk usaha indipidu ,

Awal Tahun ini banyak sekali negara mengeluarkan anggaran ,mulai dari pendidikan formal, non formal ,bantuan hibah untuk yayasan ,Bankedes ,Bos  dan bantuan bantuan lain ,  23 Januari 2024.

Itu hanya terdengar manis ditelinga masrakat yang tidak tau menau ,tentang berapa total anggaran yang dikeluarkan ,
negara Indonesia adalah negara kaya ,negara dengan jumlah penduduk yang banyak ,wilayah yang sangat luas .terhusus untuk kbupaten Garut propinsi Jawa Barat. "memperhatinkan" itulah kalimat yang terdengar ditelinga kita sebagai masyarakat .

Apakah masyarakat tau total anggaran tahun ini? pastinya tidak akan tau ,sementara pelaku lembaga negara kita diantaranya adalah para Mapia yang memainkan anggaran negara  banyak dugaan dan banyak temuan dilapangan,

Ada banyak dugaan bangunan fiktip ,banyak dugaan bangunan yang tidak sesuai anggaran , entahlah negara ini sedang dilanda krisis etika dan budaya korupsi.

https://www.pajakku.com

Sangat disayangkan  ,bersuara pun tidak akan pernah didengar karna banyaknya Mapia ditubuh negri kita ini ,

Apakah pejabat pejabat negri ini adalah Mapia ? Bisa disimpulkan masyarakat kita ini, jika mendengar kata pejabat hampir semuanya negatip dan kesan pertama adalah koruuptor dengan banyaknya kecurangan kecurangan terhadap rakyat itu sendiri.

Pendidikan Indonesia dengan SDM yang rendah dan ditunggangi para Mapia menjadi hambatan kemajuan Indonesia itu sendiri ,
Baik pendidikan formal atau nonformal baik negri Atau swasta ,
Banyak kasus yang terjadi di negri ini menjadi sebuah kejenuhan dari gagasan dan ide yang ujung ujungnya yang hanya sebuah narasi bau terasi.

Ini harus menjadi perhatian sebuah negara untuk mengontrol  anggaran angaran negara kita ini untuk sebuah kemajuan ,karna orang pintar hari ini berpeluang menjadi tikus berbaju jas dan kemeja batik ,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline