Berita isu ketidakharmonisan di tubuh TNI mencuat kembali. Seperti yang disampaikan Effendi Simbolon dilansir pada https://news.detik.com/berita/d-6273248/isu-panglima-tni-ksad-tak-harmonis-legislator-ungkit-anak-dudung-gagal-akmil/2, bahwa ada isu yang menyebabkan keretakan di tubuh TNI. Penulis sebelumnya telah berbicara panjang lebar pada https://www.kompasiana.com/saka06997/62f6640208a8b54fcb28c116/menyoal-desas-desus-perhelatan-kasad-dan-panglima-tni, isu yang terjadi mungkin merupakan puncak dari ketidakmesraan yang diakibatkan pengambil alihan wewenang Kepala Staf itu sendiri oleh Andika. Disini Andika terlihat bertindak sebagai "Raja" TNI yang melakukan abuse of power.
TNI merupakan lembaga negara yang memuliki persatuan dan jiwa korsa yang kuat, namun tentunya memiliki peraturan dan pembatadan kewenangan dari masing-masing unsur pimpinannya, saya kira hal tersebut sama seperti pada Polri dan lembaga negara lainnya yang memiliki peraturan untuk mengatur jalannya lembaga.
Kegaduhan dalam lingkup TNI kemungkinan tidak lepas dari adanya isu pencalonan Pemilu 2024 mendatang, Andika secara eksplisit melakukan pencitraan yang pada ujungnya mengambil ranah kewenangan pejabat lain.
Adanya pencalonan Andika Perkasa (https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tren/read/2022/06/18/093100365/diusulkan-jadi-capres-2024-oleh-nasdem-siapa-jenderal-andika-perkasa-) dan dilihat dari Andika sendiri yang akan memasuki masa pensiun, membuat Andika ngegas memanfaatkan momentum sebagai Panglima TNI untuk meraih simpatisan sebanyak-banyaknya terlihat dari dibuatnya akun Youtube "Jenderal TNI Andika Perkasa". Padahal sudah jelas seperti yang penulis lihat dalam laman https://m.merdeka.com/khas/aturan-ketat-prajurit-tni-bermain-medsos-mildreport.html bahwa Prajurit TNI tidak boleh bermedsos tanpa izin komando, atau apakah karena yang bermedsos Panglima TNI yang membuat aturan jadi bebas-bebas saja.
Selain itu Andika sendiri kerap memiliki hubungan yang teramat erat dengan Jenderal dari tentara Amerika Serikat, yang mungkin nantinya apabila Andika terpilih pada Pemilu 2024 akan membuat Amerika Serikat bercokol di Indonesia sebagaimana negara Filipina dengan membuat pangkalan Amerika di wilayah negaranya.
Namun diluar hal tersebut penulis dapat memastikan kesatuan, persatuan dan jiwa korsa TNI tidak dapat digoyahkan dengan hanya adanya isu tersebut, kekokohan Kepala Staf Angkatan pun masih sangat solid terlihat dengan duduk barengnya 3 Jenderal di rumah Jenderal Dudung. (https://www.kompasiana.com/saka06997/6300b6c63555e40b00572ec2/merdeka-indonesia-kuat-tni-kuat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H