Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Agama Zoroaster

Diperbarui: 4 April 2017   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1388443947910706587

[caption id="attachment_287107" align="alignleft" width="186" caption="Zoroaster"][/caption] Siapa yang tak tahu Zoroaster? Semua tahu walaupun kebanyakan orang mengenalnya hanya sebatas agama yang menyembah api. Keadaannya sudah tidak bisa dipungkiri, ungkapan "penyembah api" sudah menjadi atribut bagi para penganut Zoroaster selama ratusan tahun. Padahal jika kita mencoba untuk menelaah lebih dalam, atribut tersebut tidak pantas ditujukan kepada penganut Zoroaster ini.

Jika kita membaca sumber otentik agama ini, didapatkan bahwa mereka bukanlah kaum penyembah api. Mereka adalah sebuah kaum yang bertauhid, yang mengajak manusia menuju Tuhan, Hal ini sama dengan yang dilakukan dengan nabi-nabi Allah yang lainnya, dan sama pula dengan ajaran Yahudi dan Kristen yang sama-sama mengesakan tuhan. Zartosht (nabi Agama Zoroaster) datang ke masyarakat persia dan mengajak mereka untuk menyembah Ahoora Mazda, tuhan agama Zoroaster. Sedangkan mengenai api, mereka hanya menghormati api karena api merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan.

Siapakah nabi kaum Zoroaster?

Lalu apakah betul Zartosht adalah seorang nabi? Dalam riwayat Islam tidak ada berita mengenai Zartosht. Hanya saja dikabarkan bahwa terdapat 124.000 nabi yang ada di muka bumi yang mengajak manusia menuju satu tuhan. Meskipun tidak ada riwayat yang menjelaskannya secara langusng tentang Zartosht, namun jika kita melihat jumlah nabi yang ada, maka tidak menutup kemungkinan bahwa Zartosht adalah seorang nabi yang diutus untuk masyarakat persia ketika itu. Dengan kata lain, mungkinnya Zartosht adalah seorang nabi (yang 124.000) adalah bukan hal yang mustahil, namun tidak berarti meyakininya atau menolaknya. Dalam filsfat, ungkapan ini disebut dengan Imkan 'Ami (kemungkinan yang bersifat umum).

Sejarah Zartosht

Zartosht berasal dari daerah di dekat danau Urmia, yang terletak di dekat Tabriz, Iran. Dia lahir pada tahun 660 BC dan dibangkitkan menjadi nabi pada usia 30 tahun pada tahun 630 BC. Namun, Thabari, sejarawan terkenal islam, menyebutkan bahwa Zartosht datang dari Palestina. Pendapat Thabari ini ditolak oleh ulama Zartosht itu sendiri yang mengatakan bahwa Zartosht berasal dari Iran. Pendapat lain mengenai kapan munculnya Zartosht, dia muncul pada 6000 BC. Namun ini adalah pendapat yang lemah.

Ayahnya bernama Purusyasb yang bermakan pemilik kuda tua. dan ibunya bernama Daghdu yang bermakna pemeras susu sapi. Nama keluarganya adalah Spitamah. Sedangkan Zartosht sendiri bermakna Onta kuning.

Zartosht dalam tablighnya mengajak Raja Gushtasb untuk masuk kedalam ajarannya. Sang raja pun menerima dengan senang hati. Kemudian ketika Kerajaan Turan meminta Raja Gushtasb untuk membayar pajak kepada Kerajaan Turan, Zartosht menyarankannya untuk tidak memenuhi permintaan Raja Turan tersebut. Raja Turan tersebut akhirnya menyerang Kerajaan Raja Gushtasb. Dalam peperangan tersebut, kemenangan berada di tangan Gushtasb, namun harus dibayar dengan terbunuhnya Zartosht di atashkade (tempat ibadah zartosht) di Balkh, Afghanistan. Dalam kelanjutannya, Gushtasb meminta anaknya, Esfandiyar, untuk mempertahankan dan menyebarkan ajaran Zartosht.

Namun sayang, kisah Gushtasb dengan Zartosht berada pada bagian Legenda kitab Shahname Firdausi. Sehingga benar atau tidaknya kisah tersebut tidak diketahui.

[caption id="attachment_287109" align="alignleft" width="275" caption="Zoroaster2"]

1388444071980551022

[/caption] Siapakah Tuhan Zoroaster?

Zartosht, mengklaim bahwa dirinya adalah seorang nabi yang datang dari sisi Tuhan. Tuhannya bernama Ahoora Mazda (Tuhan Yang Bijaksana), yang mengutus Zartosht untuk bertabligh di negeri persia pada zaman Dinasti Hakhamensh (abad ke-5 BC). Mengenai Tuhan Zoroaster, terdapat kesalahpahaman. Sebagian mengatakan bahwa Ahoora Mazda merupakan Tuhan Baik, yang berhadapan dengan Ahriman, Tuhan Jahat. Namun jika kita melihat Avesta, kitab suci Zoroaster, Ahriman tidak berhadapan dengan Ahoora Mazda, tetapi dengan Kherad Moqaddas. Ahoora Mazda merupakan Tuhan yang menciptakan Kherad Moqaddas dan Ahriman. Perwujudan Ahriman seperti Iblis yang ada dalam islam, yang selalu menciptakan kemungkaran dan menyesatkan manusia.

Ahoora Mazda memiliki 6 Amishaspendan (pembantu), yang mirip dengan malaikat dalam konsep islam. Amishaspendan bermakna abadi yang suci. Pemimpinnya bernama Kherad Moqaddas. 6 pembantu tersebut adalah:

1. Vohuman 2. Asha Vashishta 3. Khashasra Vairiya 4. Spenta Armaiti 5. Haurvariyat 6. Ameretat

Ajaran Zoroaster

Terdapat 3 konsep penting dalam Zoroaster: Goftare Nik, Pendare Nik, Kerdare Nik (berkata, berpikir dan berlaku baik). Mereka juga menghormati api dan menjaganya tetap hidup dalam perayaan di Atashkade (tempat ibadah). Mereka juga berbuat baik kepada hewan, terutama anjing dan sapi, bertingkah laku baik terhadap masyarakat. Mereka tidak mengubur mayat dalam tanah atau membuangnya ke laut, atau membakarnya, karena itu semua adalah suci. Mereka biasanya meletakkannya di sebuah tempat yang bernama dakhme, sehingga dekomposer atau hewan lainnya memakan mayat mereka. Namun beberapa dekade ini mereka mulai mengubur mayat dalam tanah.

Tentang akhir zaman, mereka yakin akan adanya seorang munji atau juru selamat yang akan memenuhi bumi dalam kedamaian. Terdapat tiga munji yang akan muncul:

1. Hushidar, yang muncul 1000 tahun setelah Zartosht. 2. Huhidarmah, yang muncul 2000 tahun setelah Zartosht. 3. Sushiyans yang muncul 3000 tahun setelah Zartosht.

Mereka juga berkayakinan akan adanya hari akhirat, dan percaya bahwa ruh manusia akan hidup abadi di alam sana. Mereka percaya akan adanya alam barzakh dan penghisaban amal baik dan buruk, berakidah akan adanya jembatan sirath. Namun yang menarik dari ajaran ini, Neraka mereka tidak panas, melainkan nereka adalah sebuah tempat yang sangat dingin dan kotor yang dipenuhi oleh hewan yang siap menyiksa mereka.

[caption id="attachment_287108" align="alignright" width="192" caption="Zoroaster3"]

1388444019458724131

[/caption] Keadaan Zoroaster Saat Ini

Iran ditaklukan oleh kaum muslimin pada masa Khalifah Umar ibn Khattab. Bahram ibn Kaykabad mengisahkan dalam kitabnya, Qesse Sanjan, bahwa kaum Zoroaster disiksa oleh kaum muslimin selama 100 tahun. Sehingga mereka pindah dari tanah persia menuju Hindustan. Namun hal ini tidak disetujui oleh para sejarawan. Hijrahnya kaum zoroaster ke tanah Hindustan sudah dimulai sejak Dinasti Sassania, dan masih berlangsung ketika islam sudah berada di tanah persia.

Dan sekarang terdapat sekitar 150.000 orang zoroaster yang berada di Iran, yang terebar di Tehran, Kerman, Yazd dan kota-kota lainnya. Mereka hidup dengan ekonomi yang mapan dan memiliki budi pekerti dan silaturahmi yang baik dengan tetangganya.

Bibliography:

Hossein Toufeghi – An Introduction to Major Religions.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline