Lihat ke Halaman Asli

Muhammad SajidAl

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Understanding Your Gut, Protect Your Mental Health: 5 Mahasiswa Universitas Brawijaya Mengeksplorasi Potensi Probiotik terhadap Kesehatan Mental

Diperbarui: 6 Oktober 2023   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Terhitung sejak bulan Juli hingga oktober, 5 mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, yaitu Muhammad Sajid Al Farras, Dira Fayza Regita, Josephine Laurentia Liem, Lamia Hanifa, dan Raida Aziza, di bawah bimbingan Bapak Tunjung Mahatmanto STP., MSi., PhD melaksanakan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023 yang mana merupakan suatu ajang penelitian yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek) Republik Indonesia. Program kegiatan dilakukan untuk mempersiapkan diri menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2023. 

Proses Panjang mereka lalui mulai dari penyusunan proposal hingga akhirnya mendapatkan dana dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek) Republik Indonesia serta Universitas Brawijaya untuk melaksanakan program penelitian yang telah disusun. 

Dokumentasi Pribadi

Konsep Gut-Brain Axis menjadi dasar penelitian mereka, yang mana ternyata aktivitas metabolisme probiotik pada saluran pencernaan dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang. Mulai dari menentukan jenis probiotik yang umum berada pada produk pangan fermentasi, membuktikan kemampuan bertahan hidup probiotik pada simulasi asam lambung dan basa usus yang ekstrem, mendeteksi keberadaan senyawa neurotransmitter hasil metabolisme probiotik, hingga mengaplikasikan probiotik pada hewan coba mencit telah mereka lakukan guna mengungkap potensi dunia probiotik yang luar biasa.

Hasil membuktikan bahwa probiotik yang umum berada pada produk pangan fermentasi seperti Lactobacillus casei, Bifidobacterium bifidum, dan Saccharomyces cerevisiae mampu bertahan hidup pada kondisi sistem pencernaan yang ekstrem dan memproduksi senyawa sejenis neurotransmitter yang ditemukan pula pada obat antipsikotik sehingga harapan kedepannya probiotik yang digunakan dapat menekan tingkat kecemasan mencit bahkan hingga berkali-kali lipat. Dengan demikian kedepannya penelitian mereka dapat menjadi landasan penelitian selanjutnya guna mendapatkan formulasi dan konsentrasi probiotik yang tepat bahkan mengaplikasikan probiotik pada inovasi produk pangan fermentasi.

Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline