Lihat ke Halaman Asli

Sajak Kekasihku #4

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kekasihku,
Ujian dan musibah yang Tuhan berikan
bukanlah pertanda ketidakadilan-Nya
Tuhan memperhatikan kita dengan musibah, kekasihku
Ia adalah nikmat yang harus disyukuri kehadirannya

Kekasihku,
Segala musibah datang dari-Nya
Penyelesaianpun ada pada-Nya
Jalan terbaik kita adalah taqarrub
Dan kita tidak akan pernah mencari solusi dari sesama makhluk

Kekasihku,
Kesulitan dan penderitaan pada hakikatnya adalah tanah subur
yang akan menumbuhkan benih-benih kebahagiaan sejati

Kekasihku,
Mereka yang terkena musibah tidaklah membesar-besarkan musibah yang menimpanya
Lalu mengelilinginya sembari meratap dan meraung
Dan mereka tidaklah membiarkan lidah mereka menjilat kenyataan pahit yang mereka alami
Sekali-kali jangan, kekasihku

Kekasihku,
Mereka yang telah menerima kenyataan yang ditentukan Tuhan
Perlahan pergi meninggalkan awan mendung yang menaungi hidupnya
Hingga akhirnya, cobaan itu berubah menjadi anugerah, kekasihku
Lumpur hitam yang ada di dalamnya
Berubah menjadi Mawar yang berbau harum
Kau suka Melati, kekasihku?
Kau suka Anggrek, kekasihku?

Kekasihku,
Mari kita tidur dulu
Mata ini belum beristirahat dari pagi kemarin
Kita butuh kegelapan tuk melihat mimpi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline