Lihat ke Halaman Asli

Kepada Suatu Hari

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

telah kupersiapkan di dadaku
untuk dadamu sepuluh jari
aku tadahkan ke langit

tapi, aku ingin menjadi payung
seperti warna biru di sana
nama adalah doa
yang dipanjatkan oleh panggilan

kepalaku, kepala kekasih hati
siapakah kita?
tersingkir dari keramaian

perempuanku.
aku jauh kau mendekat
aku dekat engkau mendekap
kudekap kaupejam matamu
berdua denganmu sebagai

pemilik tugur waktu
"yang pergi akan kembali
yang kembali akan berpikir"

sayangku, perempuan sendiri
lamakanlah lagi pelukmu!
suatu suasana sedang kurancang

aku akan ingin engkau
yang ikut berjalan menanjak
ke sepuncak bukit
mendekati sarang burung

bercericitlah doa yang menetas
o!, puisi di panggung dahan

langit adalah mata, adalah telinga
tempat kita mendengar
dan menyaksikan siapa yang pulang

dahiku, dahimu
bibirku, bibirmu bersatu
menyentuh tanah sendiri

19 Maret 2014

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline