Lihat ke Halaman Asli

Sajadah batik

Wirausahawan

Fungsi Sajadah yang Sebenarnya

Diperbarui: 2 Desember 2018   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sajadah merupakan benda yang dimiliki setiap rumah terutama orang muslim. Sajadah biasanya digunakan sebagai alas saat sholat yang berukuran sekitar 80x120 cm. Kata dari sajadah berasal dari kata Bahasa Arab yang terdiri dari akar kata 'sajada' yang memiliki arti sebagai 'sujud'. Jadi fungsi utamanya adalah sebagai alas sujud saat sholat.

Di Indonesia sendiri menggunakan sajadah sudah sejak lama. Walaupun dahulu alas sholat bukan dari kain khusus yang menjadi bahan dasar sajadah, hanya dari daun ataupun pelepah pucung yang dijemur. Namun dahulu banyak orang yang menggunakan alas sholat tersebut.

Berbagai simbol keagamaan pada sajadah atau sering disebut juga permadani sholat memiliki makna yang menjadi filosofi sajadah itu sendiri. Lampu masjid pada sajadah untuk mengingatkan lampu masjid. Sisir sebagai pengingat untuk menyisir janggut sebelum menjalankan sholat. Lalu kendi air yang menjadi pengingat kewajiban mencuci tangan atau berwudhu sebelum sholat. Ada juga karpet sholat dengan motif tangan di kedua sisi mihrab. Ini menunjukkan di mana posisi tangan seharusnya berada saat sholat.

Mungkin menggunakan sajadah saat sholat dianggap bukan hal wajib, dan hanya kebiasaan untuk beberapa orang. Padahal menggunakan sajadah sebagai alat sholat sangat dianjurkan karena memiliki beberapa keutamaan.

Berikut beberapa fungsi sajadah yang tidak disadari beberapa orang :

1. Alas dari najis

Sebagai alas, jelas sajadah berfungsi untuk menghalangi sesuatu dan salah satunya adalah najis. Tidak hanya diluar rumah, di dalam rumah juga sering ada najis yang kadang kita tidak tahu letaknya. Najis yang dimaksud seperti kotoran cicak, tikus sampai urin anak kecil saat ngompol.

2. Pembatas dari najis

Perlu diketahui bahwa walaupun letak najis itu cukup jauh dari jangkauan kita saat sholat, namun selama kita tidak menggunakan alas sholat/sajadah tetap itu dianggap najis untuk kita. Fungsi sajadah ini seakan menjadi pembatas tak terlihat dari najis tersebut.

3. Alas dari panas

Kegiatan sholat tidak hanya dilakukan di dalam rumah untuk beberapa kali kita melakukannya di luar rumah pada tanah lapang. Seperti saat kita melaksanakan sholat Idul Fitri atau Idul Adha yang biasanya dilaksanakan di lapangan bahkan dijalanan depan masjid. Pada cuaca terik jelas panasnya tanah atau aspal akan membuat sholat kita tidak khusyuk. Oleh karena itu kita harus menggunakan alas sholat/sajadah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline