Lihat ke Halaman Asli

Khansa Ariqah

Mahasiswi S1 Hukum Universitas Pamulang

Ketimpangan di Tangerang Selatan: Tantangan Pemerintah untuk menyusul pembangunan swasta dalam infrastruktur

Diperbarui: 29 April 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koran tangerang

Ketimpangan pada kota Tangerang Selatan harus di atasi, masih banyak wilayah-wilayah di Tangsel yang tidak mendapatkan perlakuan yg sama dalam infrastruktur. Akibat pemerintah yang belum bisa menyamai kinerjanya dengan kinerja pengembang dan swasta dalam menghadirkan infrastruktur yang baik.


Ketimpangan ini membuat kota Tangerang Selatan mempunyai dua sisi wajah seperti wajah kanan dan wajah kiri. Wajah kanan yakni Bintaro, BSD (Bumi Serpong Damai), dan Alam Sutera yang mempunyai jalanan mulus beraspal dengan trotoar yang lebar untuk para pejalan kaki, serta hiasan pohon-pohon di sepanjang jalannya. Wajah kanan ini selalu mendapatkan sorotan dari kota-kota lain.

rumah123


Sementara sisi wajah kiri yang tidak di kelola oleh pengembang yakni seperti Pamulang, Ciputat, Pondok Cabe dan Pondok Aren yang memperlihatkan jalanan rusak tidak terawat, berbatu dan sering menyebabkan kemacetan yang parah. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah kurang melihat pada wajah kiri kota kami dan juga telah tertinggal oleh pengembang dan swasta dalam pembangunan kota.

Tangerang News


Kesetaraan akses dan kesetaraan layanan harus terus di dorong. Karena dampak dari pembangunan yang tidak merata ini bisa menyebabkan perbedaan akses dalam layanan dasar seperti transportasi, pendidikan, dan kesehatan antara area yang lebih berkembang dan yang kurang berkembang.

Hal ini harus di adakannya pemerataan infrastruktur dalam kota Tangerang Selatan untuk di tingkatkan lagi agar penduduk Tangerang Selatan bisa merasakan adanya pembangunan yang di bangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Dan bukan hanya meningkatkan pemerataan infrastruktur saja, namun perencanaan yang matang dalam infrastruktur, transparansi dalam penggunaan anggaran publik, serta respon yang cepat dalam menghadapi masalah-masalah lingkungan dan sosial yang mungkin timbul dalam kota tersebut.

Djaka Badranaya, pengajar Studi Pembangunan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, mengatakan 

"Yang dibutuhkan Tangsel tidak hanya fisik, tetapi pembenahan sistem, model pelayanan publik yang cepat dan efektif, serta reformasi birokrasi yang konkret," 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline