Lihat ke Halaman Asli

saikhunal azhar

lets's easy going

Menulis, Melatih Berpikir Kritis dan Produktif

Diperbarui: 17 Oktober 2021   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis hakikatnya adalah merefleksikan isi pikiran kita ke dalam bahasa tulis. Sebagaimana ketika berbicara, hakikatnya kita sedang merefleksikan isi pikiran kita ke bahasa lisan. Jadi, kedua aktivitas tersebut sebenarnya memiliki substansi yang sama. Namun banyak orang yang mengaku kesulitan jika ingin menuangkan isi pikirannya ke dalam bahasa tulis. Berbeda dengan ketika mereka berbicara. Seperti tidak ada kendala, lancar, mengalir. Bahkan tanpa titik dan koma. Yah, inilah realitas yang terjadi pada sebagian orang.

Fakta ini menjadi salah satu sebab mengapa literasi menulis orang Indonesia pada umumya, begitu rendah. Membangun budaya tulis ternyata tidak mudah. Menulis, ternyata membutuhkan perjuangan yang keras. Menulis, ternyata membutuhkan komitmen yang tinggi. Dan menulis, ternyata membutuhkan sebuah rencana yang matang.

Mengapa sih kita harus menulis?. Sahabat, menulis tentunya memiliki banyak tujuan ya. Hal ini sesuai dengan bentuk tulisan itu sendiri. Ada banyak jenis dan bentuk tulisan. Mulai dari tingkat paling sederhana, sampai tingkat paling tinggi. Tingkat paling sederhana sebut saja misalnya menulis diary atau catatan harian. Menulis catatan harian tentunya ditujukan untuk merekam atau mengabadikan aktivitas yang telah kita lakukan. Seperti halnya foto yang dapat merekam aktivitas kita dalam bentuk gambar. Kemudian pada tingkat yang paling tinggi misalnya menulis untuk kepentingan akademis. Seperti menulis karya ilmiah atau paper.

Nah, dari berbagai aktivitas menulis tersebut, apakah menulis diary atau menulis yang lebih serius daan berat seperti menulis karya ilmiah dan sejenisnya. Ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi pribadi kita lho.  Terutama adalah untuk melatih kecerdasan otak dan daya ingat kita. Yah, aktivitas menulis mampu melatih otak kita untuk berpikir kritis dan lebih produktif. Karena menulis sendiri hakikatnya adalah berpikir. Contoh kongkrit berpikir kritis dalam menulis adaalaah begini, ketika kita telaah berhasil menulis satu kalimat, maka kita harus berpikir untuk kalimat berikutnya. Dan bagaimana keterhubungan antar kalimaat tersebut. Begitu seterusnya. Sehingga jika aktivitas ini dilakukan secara berulang-ulang secara rutin tentu akan meningkatkan produktivitas berpikir kita.

Beberapa peneliti dari Universitas Princeton dan Universitas California di Los Angeles. bahkan menemukan fakta bahwa menulis menggunakan tangan, memiliki kelebihan dibanding menulis menggunakan bantuan alat seperti komputer misalnya. Menulis menggunakan tangan dapat merekam atau menyimpan informasi lebih lama ketimbang menulis menggunakan media alat seperti komputer.

Terlepas dari penelitian tersebut, saya hanya ingin mengatakan bahwa menulis memiliki manfaat untuk mengasah ketajaman nalar berpikir kita. Dan apabila aktivitas ini dilakukan secara berulang dan konsisten, maka akan meningkatkan produktivitas pemikiran kita. So, tunggu apalagi, ayo kita menulis. Menulis apa saja kejadian atau kegiatan yang telah kita lakukan. Sahabat barangkali bertanya, dari mana saya harus mulai menulis?. Banyak ide tapi bingung menuangkannya. Jangan galau, tunggu artikel saya selanjutnya ya. Salam literasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline