Lihat ke Halaman Asli

Mendeteksi Investasi Bodong

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ingin dapat keuntungan besar dengan waktu relative singkat ? memang terdengar mudah dan meyakinkan, namun hati-hati sekarang penipuan berkedok investasi tidak hanya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta , Bandung atau Surabaya namun di Kota kecil juga modus ini ada, bedanya hanya jumlah kerugian korban.

Seperti yang terjadi baru-baru ini di Jakarta investasi bodong beberapa korban melaporkan manajemen Graha Arta Mas Abadi (GAMA) yang berkantor di Sentra Bisnis Ruko Mal Artha Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Laporan ini dilakukan karena Perjanjian bunga sebesar 2 hingga 2,5 persen dari nilai investasi macet kepada nasabah tak dipenuhi pihak pengelola.

Ada korban yang sudah 8 bulan investasi dengan modal 600 gram atau senilai Rp 419 juta dan dijanjikan uang kembali sebesar 2,5 persen,menurut korban , selain memberikan bunga yang lebih besar, pihak manajemen GAMA juga menjanjikan bisa mengembalikan keuntungan dalam bentuk emas itu sendiri.

Dijelaskan oleh korban pada awalnya program tersebut berjalan lancar. Namun belakangan pihak pengelola malah tidak memenuhi tanggung jawabnya membayar bunga setiap bulannya kepada nasabah.

Jika itu terjadi di Jakarta, ada modus yang sama, sama-sama memakan korban terjadi di tempat saya, awalnya dari pintu ke pintu petugas ini membujuk ‘nasabah’ menabung dengan bunga tinggi, diiming-iming setiap hari raya Idul fitri atau Natal nasabah akan diberikan hadiah yang lumayan besar, berupa sembako dan peralatan dapur.

Sasaran kelompok ini adalah ibu-ibu rumah tangga dan mereka beroperasi biasanya pada jam-jam sibuk, disaat ibu-ibu sendirian ditinggal suami kerja.

Disekitar saya ada dua rumah tangga yang kena jebakan ini, uang yang disetor sudah puluhan juta namun keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan perjanjian, yang membuat kita miris uang yang mereka setor kan itu didapat dari kerja keras seperti hasil dagang di pasar dan ada yang sebagai buruh perusahaan.

Biasa seperti modus lainnya, untuk tahap-tahap awal mereka para korban ini diberi semacam bonus berupa sembako namun jika uang yang disetor sudah diatas puluhan juta ‘koperasi’ ini raib, nomor telpon juga tidak dapat dihubungi.

Kalau saja jeli kita dapat mendeteksi investasi ini bodong atau bukan, menurut saya iming-iming bunga tinggi merupakan hal yang perlu kita curigai, sama saja misal ada orang mau jual barang jauh lebih murah dari harga pasaran maka hati-hatilah biasanya barang tersebut bermasalah.

Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi ditempat anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline