Sebelum kasus Wisma Athlet bergulir ada persamaan antara Andi Nurpati dan Nazaruddin mereka sama-sama aktif di Partai Demokrat. Keduanya sama tersangkut masalah hukum, namun keduanya beda nasib. Nazaruddin telah menginap di hotel prodeo sedang Andi Nurpati masih bebas berkeliaran.
Mengapa bisa berbeda ? bukankah keduanya di bendera yang sama ?
Jawabnya Andi cukup cerdik bermain cantik. Sedangkan Nazaruddin terkesan frontal mau membuka kebusukan PD.
Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati masih bisa tersenyum, karena sampai saat ini hukum belum mampu menyeretnya.
Ketua Komisi II DPR RI Chaeruman Harahap memprihatinkan belum ditetapkannya aktor utama dalam kasus pemalsuan surat MK. Menurut dia, sudah terang benderang perjalanan kasus ini.
"Sudah sangat terang benderang bagaimana kasus itu terjadi, mulai dari permintaan sampai pengkonsepan surat lalu pemalsuan surat sampai surat asli keluar. Ini satu hal yang sangat memprihatinkan," kata Chairuman
Dia menilai, penetapan tersangka juru panggil MK Mashuri Hasan dan Panitera Pengganti MK Zaenal Arifin Hoesein, bukanlah sebagai aktor utama pemalsuan surat MK tersebut. "Kalau gak dilakukan penindakan, norma itu akan jadi keraguan bagi masyarakat," tambah Ketua Panja Mafia Pemilu ini.
Sebenarnya publik telah mengetahui secara jelas kasus pemalsuan surat MK tersebut. Cukup kontradiktif jika Zaenal Arifin Hosein ditetapkan sebagai tersangka. Padahal tanda tangan Zaenal yang dipalsukan.
Untuk melihat kasus ini tidak perlu ahli hukum masyarakat awampun cukup mengerti, hanya satu to the point Andi Nurpati terkesan tangguh karena beliau dilindungi partai berkuasa ……
Wallahu’alam bi shawab ….