Lihat ke Halaman Asli

Geledah Rumah Nazaruddin KPK Tunjukkan Kecerdasan atau Kebodohan?

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_126657" align="aligncenter" width="640" caption="KPK/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Dua bulan lebih sudah Muhammad Nazaruddin kabur meninggalkan Indonesia dengan segala kisruh politik didalamnya. KPK yang sering disorot publik karena tidak mampu menuntaskan kasus Nazaruddin kini menunjukkan aksinya mungkin juga untuk menunjukkan bahwa wacana pembubaran KPK yang di suarakan Marzuki Alie tidak layak, untuk menunjukkan KPK masih dibutuhkan. Kemarin 2 Agustus 2011 Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman Muhammad Nazaruddin, tersangka suap proyek wisma atlet. Namun, tampaknya bekas Bendahara Umum Partai Demokrat itu sudah jauh - jauh hari meninggalkan rumahnya. Berdasarkan informasi yang didapat suasana rumah Nazaruddin yang terletak di Jalan Pejaten Barat Raya Nomor 7, Jakarta Selatan, itu tampak kotor. Daun-daun betebaran di halaman rumahnya, namun lampu taman tampak masih dinyalakan. Tak tampak mobil yang diparkir di halaman rumah mewah bergaya Eropa itu. Hanya ada satpam saja yang menunggui rumah itu sejak si empunya terbang ke Singapura. Bayangkan tgl 23 Mei 2011 lalu Nazaruddin “berobat” keSingapura baru sekarang KPK beraksi, sungguh strategi apa yang dipakai KPK. Mungkin saja dengan trik ini KPK berharap publik mengira KPK orang-orangnya sangat cerdas, menggeledah untuk mencari siapa tahu ada petunjuk untuk memburu sang buronan. Namun sayang publik tidak bodoh-bodoh amat tidak sedikit yang beranggapan kerja KPK ini hanya lelucon yang tidak perlu alias menunjukkan kebodohan KPK sendiri, apalagi katanya Nazaruddin sudah terdeteksi. Semoga saja KPK dapat membuktikanIndependensi-nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline