Lihat ke Halaman Asli

Saiful Amri

Penilik PAUD Disdikbud Kab. Kuningan, Ketua Pegiat Literasi Kab. Kuningan

Itu Cacingku! (Cerita Fabel)

Diperbarui: 17 Januari 2025   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Saiful Amri (Sumber: Meta AI)

ITU CACINGKU ...!Penulis: Sam Saiful Amri

"Itu cacingku ..!" teriak Sisi, sambil mengejar Dodo. Sisi dan Dodo anak ayam yang lucu. Sisi berbulu hitam sedangkan Dodo berbulu abu-abu.

"Auw." Dodo kesakitan karena kakinya tersandung akar pohon. Cacing terjatuh dari mulutnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Sisi untuk merebut kembali cacing tersebut. Dodo dengan cepat mengambil cacing yang jatuh. Paruhnya yang terlihat besar, lebih cekatan meraih cacing tersebut. Sisi terlambat untuk mengambil cacing itu.

"Mama .... Dodo mencuri cacingku," lapor Sisi kepada mamanya sambil menyibakkan sayapnya. Mereka bertiga sedang mencari makan pagi itu. Sisi mendapatkan rezekinya terlebih dahulu. Dengan licik, Dodo merebut cacing tersebut.

"Dodo, berhenti!" perintah mamanya sambil mengangkat kepalanya. Dodo terus berlari untuk menjauh agar menikmati cacing sendirian. Ia makin menjauh. Kakinya yang terlihat tegar itu membawanya lari kencang.

"Dodo, ayo kita makan bersama," bujuk Sisi, sambil berteriak. Dia terus mengejar Dodo. Mamanya juga mengejar mereka, sambil menyibak-nyibakkan sayapnya.

"Dodo, adikmu merelakan cacing itu untuk dimakan bersama," kata mama mereka dengan suara keras. Sisi sudah merelakan cacingnya agar dimakan berdua Dodo. Mama mereka selalu mengingatkan anaknya jika berbuat salah.

Dodo telah melakukan perbuatan yang salah. Ia merebut cacing Sisi. Seharusnya ia mencari cacing atas usahanya sendiri. Padahal Sisi bersedia makan bersama jika Dodo memintanya. Sehingga tidak perlu mencuri milik adiknya.

Mama dan Sisi tak mampu mengejar Dodo. Mereka kehilangan Dodo di balik kandang besar. Mereka terlihat terengah-engah. "Mama, aku lelah," kata Sisi, sambil merebahkan kedua kakinya di tanah.

"Sudahlah kita cari makan lagi," lanjutnya sambil mencium Sisi.

"Iya, Ma, " jawab Sisi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline