Semangat Membara Para Penyair Cilik
Hari masih pagi ketika sampai di SDN 2 Pamulihan, Cipicung, Kuningan. Sengaja saya langkahkan kaki sepagi mungkin karena belum pernah mengunjungi tempat ini agar banyak waktu untuk mencari lokasi sehingga tidak telat. Biasanya saya survey lokasi minimal sehari sebelumnya, sambil berkeliling santai bersama istri dan anak menikmati pemandangan yang tak pernah bosan di sekitar Kota Wisata Kuningan. Namun karena kesibukan pada minggu itu sehingga tidak bisa melakukannya.
Setelah beberapa saat menunggu hingga para juri dari cabang lainnya tiba, kemudian panitia memberikan arahan beberapa hal yang perlu disepakati. Pemilihan juri adalah para guru SMP dari kecamatan lain, bukan guru SD di wilayah Kecamatan Cipicung. Panitia yang diketuai Bapak Tatang Suharno sangat berharap dengan dihadirkannya para juri dari luar akan memberikan penilaian yang obyektif. Para juri disilakan melakukan penilaian untuk memilih peserta terbaik sebagai juara yang akan mewakili di tingkat Kabupaten Kuningan. Juri dimohon memberikan catatan atas kelebihan dan kekurangan semua peserta sebagai refleksi yang perlu diperbaiki oleh masing-masing peserta pada kesempatan berikutnya.
Di sebuah ruang kelas yang telah diberi tanda "Lomba Puisi", telah duduk rapi para penyair cilik menunggu dimulainya acara lomba. Biasanya lomba puisi menyelesaikan kegiatan lebih awal dibandingkan jenis lomba lainnya karena hanya 5-10 menit waktu yang diperlukan oleh masing-masing peserta lomba. Mereka hanya membacakan dengan penuh penjiwaan sesuai rubrik penilaian. Namun kali ini, saya sebagai juri meminta panitia tidak langsung memanggil peserta berikutnya setelah penampilan peserta sebelumnya. Namun diberikan kesempatan untuk mempersiapkan dengan matang dan tidak tergesa-gesa agar tampil maksimal.
Hari itu Sabtu, 19 Maret 2023 sebanyak 17 peserta perwakilan dari semua SD di wilayah Kecamatan Cipicung. Dengan berseragam batik sekolah masing-masing, mereka siap menampilkan performa terbaiknya di hadapan saya sebagai juri tunggal. Juri dan panitia yang ditugasi untuk lomba puisi ini mengawali kegiatan dengan mengecek kehadiran semua peserta. Selanjutnya menyampaikan pengarahan sesuai rubrik penilaian yang telah diberikan beberapa hari sebelumnya. Kemudian dilakukan berdoa bersama sebelum pelaksanaan lomba.
Lomba dalam event KLSN ini bertujuan mencari pembaca puisi terbaik yang akan diikutkan dalam lomba tingkat Kabupaten Kuningan. Para peserta adalah utusan terbaik dari masing-masing sekolahnya. Berbeda dengan event membaca puisi pada umumnya, KLSN tidak membedakan gender sehingga dapat dipastikan sebagian besar peserta adalah pelajar putri, sebagaimana pada jenis lomba-lomba akademik pada umumnya yang tidak membedakan kategori gender. Beda halnya jika lomba nonakademik. Tercatat hanya ada satu peserta putra, selebihnya 16 peserta putri.
Peserta memilih satu judul puisi yang telah disediakan oleh panitia pada beberapa hari sebelumnya. Setelah berlatih di sekolahnya masing-masing, kemudian membacakannya di depan juri dan peserta lainnya. Peran guru atau pelatih sangat penting dalam rangka mengantarkan pelajar penyair menjadi pembaca puisi yang hebat. Bakat atau kodrat yang dimiliki pelajar juga ikut menentukan kelancaran pencapaian kemampuannya. Peran orang tua dan sekolah atau guru lainnya ikut membantu kesuksesan.