Lihat ke Halaman Asli

Saiful Arifin

Mahasiswa

Mengenal Lebih Dekat dengan Salah Satu Penjual Kopi Keliling di Kota Jakarta (Starling)

Diperbarui: 18 Juli 2022   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Bermula dari seorang pemuda yang berjuang di tanah rantau, dengan bermodalkan sepeda dan beberapa alat yang digunakan untuk berjualan. ia bahkan rela berkeliling kota mengayuh sepedanya untuk mencari pembeli, tak sampai disitu juga, merekapun rela pulang larut malam hanya untuk bertahan hidup, meskipun mereka tak tau resiko apa yang mereka rasakan. 

Kaki mereka bagaimana mesin yang gesit mengayuh sepeda yang dikendarainya dengan berbagai macam rentangan kopi dan minuman saset yang disiapkan untuk diseduh, kring... Kring... 

Begitulah bunyi bel sepeda mereka yang memecah keheningan di kota metropolitan dengan begitu mereka di kenal oleh mereka yang berada dijalanan dan begitu mudah menjamur dan mudah dijumpai di setiap fasilitas umum dikota terutama di kota proyek-proyek yang sedang dibangun, mereka dikenal dengan sebutan starling yang merupakan singkatan dari strabuck keliling. 

Sudah banyak orang tahu dengan nama unik tersebut, nama tersebut berasal dari asumsi-asumsi masyarakat yang berkembang pesat dari penduduk ke penduduk. Starbuck merupakan salah satu merek kopi yang sangat terkenal dan ternama didunia.

Kopi keliling banyak ditemukan di tempat-tempat umum terutamanya di jalan Jenderal Sudirman, Monas, kawasan Gelora Bung Karno dan seluruh sekitaran jakarta. 

Starling merupakan nama julukan bagi para pedagang kopi keliling di jakarta, tepat pada minggu yang lain saya bersama teman-teman berkunjung ke kawasan Dukuh Atas di jalan Jenderal Sudirman saya melihat banyak kumpulan para penjual kopi keliling yang berparkir untuk mencari pembeli, lantas saya ingin bertanya tanya bagaimana dampak yang ia rasakan terhadap adanya pandemi Covid-19 ini.

Setelah saya memampiri mereka saya sedikit bertanya tanya kepada salah satu penjual kopi keliling tersebut saya menanyakan bagaimana yang ia alami setelah kedatangan Covid-19 ini dan bertanya mengapa mereka mengambil pekerjaan itu dan apa alasannya. 

Salah satu penjual kopi keliling tersebut menjawabnya dan dia mengeluh dengan penghasilannya yang turun drastis, yang biasa dia mendapatkan penghasilan yang lebih malam berkurang dikarenakan adanya pandemi Covid-19 tersebut. 

Selain itu dia menjawab mengapa dia bekerja sebagai penjual kopi keliling dia menjawabnya karena kondisi yang menjadikan dia berjualan seperti itu yang bermula di ajak oleh seorang kakanya yang terlebih dahulu merantau ke kota begitulah ungkapnya menurut salah satu penjual kopi keliling yang berbaju kuning tersebut.

Begitulah sedikit yang saya tau terhadap keluh kesah salah satu penjual kopi keliling di jakarta tepat nya dukuh atas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline