Lihat ke Halaman Asli

Saifuddin Aman

Saifuddin Aman, lahir di Demak Jateng 4/11/1962. Bekerja sebagai direktur Utama Penerbit Ruhama Tangerang Banten. Banyak menulis buku-buku agama dan motivasi. Pemerhati sosial, budaya dan pendidikan. Dan sekarang memberikan pelatihan BASHIRAH TEKNOLOGI PEMBERDAYAAN DIRI, yaitu sebuah teknik masuk ke dunia metafisik, healing, akses menuju harapan, kekuatan diri dan peningkatan spiritualtas.

Berdamai dengan Covid-19

Diperbarui: 28 Mei 2020   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saudara2 sekalian yang disayangi Tuhan.

Virus Corona adalah tanda kebesaran Allah. Ia hadir sebagai sunnatullah, layaknya makhluk lian yang mengalami mutasi dan perubahan seiring dengan perubahan zaman. Dia datang silih berganti.

Allah berfirman:

Dan hari-hari itu Kami pergilirkan di antara manusia; dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim (QS. Ali Imron: 140)

Konon Virus Corona  sudah ada sejak tahun 1937, yang mulanya menyerang unggas. Kemudian pada tahun 1965, diktehui telah menular kepada manusia. Virus Corona adalah bagian dari kekuatan alam yang bila datang tak bisa dibendung dan tidak bisa dihadang. Jika alam berpolah, maka tak seorangpun bisa mencegah. Dalam doa, Rasulullah berkata:

Ya Allah, tidak ada yang bisa mencegah atas apa yang Engkau berikan, tidak ada yang bisa member atas apa yang Engkau cegah, tidak ada guna kesungguhan bagi yang sungguh-sungguh.

Lalu bagaimana sikap kita....

Ketika banjir datang, kita tidak bisa mencegah. Tetapi kita bisa menyelamatkan diri dengan berbagai usaha dan perjuangan. Ketika Virus Corona dating, tidak ada yang bisa mencegah. Tetapi dengan anjuran pemerintah dan para ahli, kita bisa menghindarinya.

Memperlakukan Virus Corona tidak seperti memperlakukan banjir yang bisa dilihat dengan mata.  Virus Corona bukan musuh yang nampak terlihat oleh mata, lalu segala senjata lengkap amunisi dan segala daya, tenaga, pikiran dan kekayaan dikerahkan untuk menyerangnya. Jangan karena total mengadapi Virus Corona, kita mengabaikan pendidikan anak-anak bangsa, kita mengorbankan perekonomian mati, membiarkan usaha tak berjalan, membiarkan rakyat menderita karena dipaksa diam di rumah.  

Sunnatullah, hukum Allah pasti berlaku bagi semesta alam. Al-amru dauriyyun ya'udu ila ma bada'a minhu, segala sesuatu akan mengalami siklus pada saatnya akan kembali dari mana dia berasal. Virus Corona datang dari alam, dia akan kembali ke alam. Dia adalah kekuatan alam, akan dikalahkan oleh kekuatan alami juga. Virus Corona dari alam, akan dikalahkan oleh imunitas diri kekuatan alam. Virus Corona dari alam, dia akan dikalahkan oleh vaksi dari alam juga. Maka selagi belum diketemukan vaksinnya, kita harus perkuat kekuatan alami imunitas kita dan mau berdamai dengan Virus Corona.

Berdamai adalah cara untuk menyelesaikan masalah secara bijak. Berdamai dengan Virus Corona bukan berarti hidup terinveksi Virus Corona. Berdamai dengan Virus Corona bukan berarti membiarkan manusia terpapar oleh virus Corona. Jangan salah faham seperti para mantan yang tidak berkenan berdamai dengan Virus Corona. Mereka punya pikiran Virus Corona harus dilawan habis-habisan dengan mengerahkan semua sejanjata, biaya, tenaga dan pikiran. Menghadapi Virus Corona, Negara harus menanggung beban hidup rakyatnya, rakyat tidak boleh keluar, tidak boleh bekerja. Lockdown itu maunya mereka. Kalau begitu negeri ini bisa bangkrut dan rakyat sengsara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline