Lihat ke Halaman Asli

Pernikahan Dini pada Masa Modern

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernikahan Dini pada Masa Modern

Pernikahan dini adalah sebuah pernikahan yang salah satu atau kedua pasangan berusia dibawah tahun atau sedang mengikuti pendidikan di sekolah mengenah atas. Jadi, sebuah pernikahan disebut pernikahan dini, jika kedua atau salah satu pasangan masih berusia dibawah 18 tahun (masih berusia remaja).

Tapi masih zamankah pernikahan dini pada masa modern dan apa alasan seseorang melakukan pernikahan dini ???

Pada masa modern sudah banyak orang-orang yang sadar dampak negatif pernikahan dini. Akan tetapi banyak pula alasan-alasan yang melatar-belakangi mereka melakukan hal tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Komisi Perempuan Indonesia (KPI) cabang Rembang, pernikahan dini karena perjodohan saat usia sekolah masih terbilang tinggi. Pada tahun 2006 – 2010 , jumlah anak menikah dini (dibawah 17 tahun) masih meningkat. Sementara data lain menunjukkan, adanya beberapa penyebab terjadinya pernikahan usia dini. Dr. Sukron Kamil dari UIN menyatakan, 62% wanita menikah karena hamil, 21% di paksa orangtua pernikahan karena ingin memperbaiki ekonomi dan keluar dari kemiskinan dan sisanya karena status sosial (Lubis, 2012).

Berdasarkan penelitian tersebut, salah satu faktor penyebab terjadinya pernikahan dini adalah perjodohan. Pada hal ini peranan orang tua sebenarnya sangatlah sentral. Perjodohan yang diterima anak dengan keterpaksaan bukan hanya menimbulkan dampak buruk bagi psikologisnya, tapi juga kesehatannya. Ancaman depresi pun dapat menyerangnya (Purba, 2012).

Namun ada juga penyebab pernikahan dini akibat dari pergaulan bebas, Pacaran yang tidak sehat sehingga menimbulkan hamil di luar nikah. Keadaan tersebut secara tidak langsung juga menuntut pasangan kekasih ini untuk menikah akibat dari norma sosial.

Uniknya lagi ada hubungan kausalitas dari permasalahan ini, sebagian orang tua menikahkan anak-anak mereka di usia dini di sebabkan takut terjadi hal seperti yang di atas sehingga mereka segera menikahkan anaknya.

Sebenarnya pernikahan dini itu memiliki dampak positif dan negatif, semua itu tergantung siapa yang menjalani.

Positifnya jika memang kita mampu menjalani keadaan tersebut maka kedewasaan kita akan segera matang,

Akan tetapi negatifnya jika kita masih belum siap menghadapi fase ini, akan banyak terjadi dampak buruk pada kita baik secara mental maupun biologis terlebih pada perempuan.

Jadi, di zaman modern ini yang penuh dengar hingar bingar kehidupan jika kita ada niatan untuk menikah khususnya yang usianya masih dini sebelum memikirkan enaknya. Tolong di fikirkan, apakah kita sudah siap menghidupi bukan diri sendiri saja tapi juga orang lain, apakah kita sudah siap melepas hobi kita bersama teman-teman dan mulai fokus pada keluarga, apakah kita sudah siap di repotin suami/istri serta anak-anak yang rewel.

jika masih belum siap melepas status muda kita, lebih baik fikir matang-matang dulu keputusan kita untuk menikah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline