KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan lintas keilmuan dan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia dengan rentang waktu 1 sampai dengan 2 bulan
Akhir tahun 2019 terjadi penyebaran virus baru berskala internasional yang disebut virus Corona. Virus Corona ini pertama kali ditemukan di Daerah Wuhan, China. Akibat dari penyebaran virus ini perekonomian seluruh dunia mengalami kemunduran serta banyak dari kegiatan masyarakat dibatasi oleh pemerintah untuk menekan penyebaran virus. Akibat dari dibatasinya kegiatan masyarakat ini berimbas pada ada kegiatan KKN yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Pada tahun 2020 KKN dilaksanakan dengan cara yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sama halnya dengan Universitas Jember, Universitas Jember sendiri melaksanakan program yang disebut program KKN Back to Village. Program KKN Back to Village (BTV) merupakan program KKN yang dilaksanakan di wilayah serta KKN masing-masing dan jalankan dengan menganut protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Kabupaten Jombang merupakan sebuah kabupaten yang terletak bagian tengah Provinsi Jawa Timur Indonesia memiliki pusat pemerintahan yang terletak di tengah-tengah wilayah kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut dan berjarak 79 km dari barat daya Kota Surabaya. Kabupaten Jombang memiliki luas 1159 km2 dan dibagi atas 21 Kecamatan dan 306 kelurahan dengan populasi 1.318.062 jiwa(2020)
Pada tahun 2021 ini Universitas Jember melaksanakan KKN BTV 3, saya saya selaku peserta KKN memilih ih ih desa barong Sawahan. Desa Barongsawahan merupakan desa yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Bandarkedungmulyo dan Kecamatan perak. Masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Bandar kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Desa Barongsawahan ini dibagi menjadi tiga dusun yaitu barong, Sawahan, dan Jayan. Pada masa pandemi covid 19 ini masyarakat Desa Barongsawahan terutama anak-anak sekolah tidak dapat menikmati layanan pendidikan seperti anak-anak sekolah sebelum masa pandemi covid 19. Hal ini disebabkan oleh dibatasinya kegiatan masyarakat sehingga mempengaruhi sekolah dalam melaksanakan kelas tatap muka. Oleh sebab itu penulis mengambil tema program literasi desa pada masa pandemi covid 19.
Anak-anak terutama yang menginjak jenjang sekolah SD SMP SMA pastinya bosan dengan sekolah yang dilaksanakan secara daring. Program Literasi Desa Pada masa pandemi covid ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta membantu orang tua dan anak sekolah dalam hal mengajar dan belajar. Anak sekolah dalam hal ini dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yakni yang ingin menikmati kelas tatap muka, yang ingin lanjut kelas daring dan dan yang ingin bersenang-senang saja (menikmati waktu bermain dengan teman sebaya) bagi kelompok pertama mungkin program literasi Desa ini nampak menyenangkan dan dapat belajar maupun bermain bersama teman-temannya. Namun bagi kelompok kedua dan ketiga, program ini merupakan pengganggu baru dalam aktivitas sehari-hari karena mereka akan beranggapan adanya tugas baru Selain tugas dari sekolah.
Dari pengamatan penulis. pada masa pandemi ini, anak-anak sekolah tak terkecuali jenjang SD, SMP, maupun SMA lebih memilih warung kopi yang ada WiFi nya ketimbang berdiam diri di rumah. Bukan untuk belajar melainkan bermain game online. Oleh sebab itu, penulis selaku peserta KKN mengambil warung kopi sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan KKN tersebut.
Pada minggu pertama dan kedua, akan diisi dengan kegiatan belajar bersama. Pada minggu ketiga, akan disi dengan beberapa kegiatan yang bersifat mengasah keterampilan anak-anak seperti bermain game dan menggambar Komik. Dan pada minggu terakhir, merupakan evaluasi dari runtutan kegiatan-kegiatan pada minggu-minggu sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H