Lihat ke Halaman Asli

Said Mulyana

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa Tim 1 KKN Universitas Diponegoro Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Kotoran ternak di Desa Jembangan

Diperbarui: 9 Februari 2024   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Desa Jembangan merupakan salah satu desa di Kecamatan Plupuh, Sragen yang wilayahnya masih didominasi lahan pertanian. Tak sedikit pula masyarakat desa yang memiliki hewan ternak seperti ayam, kambing, dan sapi. Limbah peternakan atau kotoran ternak yang dihasilkan dari hewan ternak milik warga desa belum sepenuhnya diolah dengan baik. Banyak kotoran ternak hanya di kumpulkan di pekarangan dan setelah menumpuk akan dibawa ke lahan pertanian untuk menjadi pupuk. Kotoran ternak yang dibiarkan di pekarangan rumah dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah kotoran ternak yaitu memanfaatkannya menjadi pupuk organik. 

Pada hari Selasa, 23 Januari 2024, mahasiswa TIM I KKN UNDIP 2023/2024 yang bernama Said Mulyana Jati dari Program Studi S1-Peternakan melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak. Pembuatan pupuk organik cair dapat membuat nutrisi pupuk lebih mudah diserap tanaman dan juga mengurangi risiko penyakit dan muncul gulma pada tanaman. Pupuk organik dari kotoran ternak bukan hanya membantu mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah peternakan, tetapi juga menjadi solusi yang menguntungkan bagi petani yang ingin meningkatkan kesuburan tanah secara alami. 

Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik ini dilaksanakan secara langsung (door to door) ke peternak kambing dan sapi. Pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan seperti kotoran ternak (kambing atau sapi), EM4, molases, air, ember, karung. Siapkan larutan air (10 litter), em4 (10 tutup botol), dan molases (5 tutup botol). Penggunaan molases dapat diganti dengan air gula jawa atau gula pasir. Setelah itu laruran diaduk hingga tercampur merata. Kemudian masukan kotoran ternak kedalam karung dan ikat dengan kencang. Selanjutnya karung yang sudah diisi kotoran ternak dimasukan kedalam larutan campuran em4 dan molases, kemudian tutup rapat. Diamkan selama 2 minggu sampai 1 bulan dan pupuk cair dapat dimanfaatkan. 

Melalui kegiatan pelatihan ini, diharapkan peternak dapat mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik yang memiliki nilai ekonomis,  mendukung pertanian organik, mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan terciptanya lingkungan peternakan yang sehat

#KKNUndipTim1  #p2kknundip  #undip

Penulis : Said Mulyana Jati

Dept/Fak: Peternakan / FPP

DPL: Oktvianto Eko Jati, S.Pi., M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline