Lihat ke Halaman Asli

Said Kelana Asnawi

Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Lelaki Mendung (Guru)

Diperbarui: 4 Februari 2024   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki itu memandang langit kelam, mendung menggayut berat menanggung beban

Deretan duka, kesedihan yang tak diuraikan,

Sampai nanti tercurahkan, tertumpahkan dan bermakna ganda

Adakah ini berkah atau musibah, pilihan rasa yang mungkin tak mudah

Dan bagi lelaki itu, dirinyalah mendung selalu

Berputar rasa antara berkah dan musibah

Dan keduanya berhimpit di waktu yang sama

sedikit mesra namun perih terasa

semakin lama, luka perihnya makin menganga

dibisikkannya: satu waktu hujan akan diturunkan

dan mendung akan berakhiran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline