Puncak Tanggamus
Lelaki tua itu menyibak tirai kusam, Dari petak kamar temaram
Tertatih ia meraih hari, dengan semangat pagi
doa yang terpatri
cangkir-cangkir kopi, beserta isi
telah disiapkan sejak malam tadi
dijampinya wajahnya dengan senyum mesra
: dek tetaplah disini
lelaki itu berkata:
bersamamu seperti senyuman, Cuma itu yang kuharapkan