Lihat ke Halaman Asli

Jiwa-jiwa Luka

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku yang merasa sepi dalam keramaian

Ramai dalam kesepian

Aku yang Tertawa dalam tangis

Menangis dalam tawa

Otak terpenjara

Pemikiran terperkosa

Harga diri terjajah

Hati berkarat tak terasah

Nurani tak lagi murni

Moral tak lagi suci

Dia yang tersenyum dalam luka

Terluka dalam senyum

Dia yang tersakiti dalam sehat

tersehatkan dalam sakit

Tersudut pergaulan

Tergilas jaman

Terbuang dalam jurang

Tertindas batuan karang

Terabaikan, diacuhkan!

Kanan kiri saling menyindir

Barat timur tak lagi sealir

Benar salah tetap dicibir

Pahala dan dosa terdengar satir

Kejujuran tertutup tabir

Kebohongan terlihat sapir

Aku. Dia dan mereka

Jiwa-jiwa yang terluka

bersama do’a yang terpanjatkan

Kepada Tuhan kutambatkan

Permintaan untuk dikabulkan

“kiamatkan peradaban kemunafikan!”

Yogyakarta, 13 July 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline