Lihat ke Halaman Asli

Bom Meledak, Buruh Terkena Dampak

Diperbarui: 15 Januari 2016   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Buruh Indonesia mengutuk keras ledakan bom Sarinah. Terlebih lagi, ledakan ini terjadi pada daerah yang masuk kategori ring satu. Serangan ini bisa saja mengancam Istana Kepresidenan dan membuat perekonomian Indonesia semakin ambruk.

Pesan yang hendak disampaikan dalam teror ini pun terkesan gamblang: "Mengancam ring satu Istana dan pusat bisnis Indonesia."

Apalagi, lokasi tersebut merupakan salah satu yang paling banyak terdapat warga negara dan kantor perusahaan asing. Dalam kejadian itu, satu orang WNA meninggal dan beberapa yang lain terluka. Dunia bereasi. Tidak berlebihan jika kemudian -- meskipun jumlah korban dan daya ledaknya tidak sebesar bom Paris -- bom Sarinah akan berdampak buruk bagi dunia usaha. Target pencapaian pertumbuhan ekonomi akan meleset dan nilai tukar rupiah terhadap dollar akan semakin melemah. 

Saya menilai, peristiwa ini adalah kegagalan Polda Metro Jaya dalam mengamankan Ibukota. Karena itu, Kapolda Metro Jaya harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Bagaimana mungkin serangan di pagi hari tanggal 14 Februari 2016 itu tidak terdeteksi sebelumnya? Itulah sebabnya, wajar jika kemudian kita mempertanyakan kinerja mereka. 

Pada akhirnya, kejadian ini akan merembet ke dunia usaha dan berimplikasi ke permasalahan ekonomi. Situasi ini lagi-lagi akan mengancam masa depan nasib buruh dan rakyat miskin. Jangan menganggap enteng efek ekonomi indonesia pasca ledakan bom Sarinah. Karena itu, sesuatu harus dilakukan untuk mengambalikan kepercayaan dunia kepada Indonesia.

Pasca bom Sarinah, ancaman melemahnya nilai rupiah dan "wait and see" investor yang hendak masuk ke Indonesia, ditambah dengan kebijakan upah murah melalui PP Pengupahan, akan semakin menurunkan daya beli buruh dan masyarakat. Jika ekonomi terus melambat, ancaman PHK akan kembali membayangi. 

Buruh tidak takut terhadap teror. Kita harus tetap waspada. Buruh dan rakyat Indonesia akan berdiri di belakang aparat keamanan dan Pemerintah untuk melawan teroris. Tetapi ingat, Pemerintah tidak boleh lalai dengan tanggungjawabnya untuk memperbaiki kondisi ini. Itulah sebabnya, buruh mendesak Pemerintah untuk memberikan jaminan keamanan bagi rakyat dan mengembalikan kepercayaan dunia kepada Indonesia. Jangan sekedar menebar janji melalui media. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline