Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Pemerintah Kab. Sukabumi

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Yth.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi

di Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan hormat

Salam teriring do’a semoga kita selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang maha kuasa.

Tulisan ini ada bukan karena kekesalan atau kritik dan saran semata, tetapi sebagai representasi dari warga dan masyarakat yang mencintai anda dan lingkungan dimana kita semua berada.

kami sebagai masyarakat biasa, sudah menjadi kewajiban ketika harus peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar yang kami cintai. Karena seindah apapun negara maju, masih indah tanah dimana ari-ari kami ditanam, sejauh apapun kami keliling dunia pasti akan kembali ketanah dimana kami dilahirkan. Sehingga menjadi penting bahwa lingkungan yang baik merupakan sebuah anugerah yang sudah pasti akan diwariskan kepada para generasi yang akan datang.

Sebagai anak petani biasa, dan pelajar dari sebuah desa di pelosok Sukabumi, setiap pulang kampung kami merasa heran, ketika lima tahun terakhir kami menyaksikan jalan desa yang tidak pernah ada perubahan, keadaan masyarakat dan petani setempat yang jauh dari kesejahteraan, serta budaya masyarakat yang kian hari kian menghawatirkan.

Mungkin itu tidak perlu kiranya kita kritisi, karena kami yakin kritikan dan masukan sudah tidak lagi bisa dihitung jumlahnya yang hanya sampai ke mata dan telinga pemerintah setempat, dan dibiarkan bak angin lewat dan gonggonngan anjing di luar pagar beton semata.

Hal ini memang siimple dan pasti akan didukung pula oleh mayoritas masyarakat adalah masalah lingkungan yang kelihatannya justru luput dari perhatian. Kita tidak perlu membandingkan dengan Kabupaten seperti Gunung Kidul, dengan tempat wisata yang memperhatikan lingkungan, Kabupaten Bantaeng yang dengan APBD minim mereka bisa membangun kehebatan infrastruktur dan menjaga kebersihan dan mendapat lebih dari 50 prestasi Internasional, serta Kota Bandung yang walikotanya cukup genial. Kabupaten Sukabumi nampaknya perlu sedikit berkaca dari daerah-daerah tersebut yang luas wilayahnya bisa mencapai dua atau tiga kali lipat dari sukabumi tersebut.

Potensi yang dimiliki kabupaten sukabumi, nampaknya tidak perlu lagi dikhawatirkan. Memiliki modal lingkungan yang luas dan indah menjadikan Sukabumi menjadi destinasi wisata yang paling dicari oleh para turis. Tapi, pengelolaan yang kurang maksimal dipastikan akan membuat kecewa wisatawan. ketidaksadaran wisatawan lokal akan kebersihan diperparah dengan pembiaran pemerintah akan tumpukan sampah yang selalu mengotori pantai, sungai, jalan, dan semua tempat wisata yang ada dengan volume sampah yang tidak biasa di musim liburan. Minimnya tempat-tempat sampah, tidak adanya peringatan kebersihan disekitar pantai utama dan bahkan nyaris tidak ada di setiap tempat wisata lainnya menjadi masalah baru yang sangat perlu diperhatikan dalam menjaga lingkungan dan tetap mempertahankan keindahan. disisi lain, keindahan pantai pun tertutup oleh penjual yang bertebaran seenaknya, tanpa ada tempat khusus yang disediakan pemerintah setempat, hal itu juga menyatu dengan tempat parkir yang disediakan seperti yang ada di pantai Cibanban dan pemandian air panas Cipanas, Cisolok.

Dalam hal ini, akan lebih baik dan lebih etis jika sebaiknya disepanjang pantai dan tempat wisata lain disediakan tempat-tempat sampah setiap 20 meter. Hal ini agar memudahkan pengunjung membuang sampah, serta secara tidak langsung telah mendidik wisatawan akan pentingnya menjaga kebersihan. Penataan tempat parkir dan penjual juga semestinya menjadi perhatian dan diberikan lahan bagi penduduk setempat untuk mencicipi dampak tempat wisata yang ada, sehingga bukan hanya dampak negatif peralihan budaya yang dibawa wisatawan saja, tetapi dampak positif peralihan keadaan ekonomi yang lebih baik.

Ketiga, masalah kekeringan, di daerah pesisir yang setiap tahun harus merasakan susahnya mendapatkan air bersih. Musim kemarau yang panjang membuat sebagian warga harus bersusah payah mendapatkan air bersih secara mandiri dengan rela berjalan sejauh beberapa kilometer, atau dengan menggali lubang-lubang untuk mencari serapan di pinggir sungai. Kekeringan juga dirasakan para petani yang sudah pasti mengalami gagal panen.

Jika flashback kebelakang ketika masih sekitar tahun 1997-1998, saat itu salahsatu sungai di kampung kami di Desa Pasirbaru, setiap hari tidak pernah kering seperti sekarang. Sungai yang mengalir jernih selalu dipenuhi masyarakat sekitar untuk sekedar mencuci dan mandi dengan banyak anak-anak bermain disana. Hal tersebut berbalik 180 derajad dengan keadaan saat ini. yang sangat menghawatirkan adalah ketika air sungai yang terlihat kotor dan banyak sampah dengan volume air yang sangat minim, dan sangat susah dimanfaatkan warga untuk bertani. Kami rasa semua ini juga terjadi pada sungai-sungai lain yang ada di Kabupaten Sukabumi yang lebih parah dari sungai di kampung kami yang ada di atas bukit.

Kami merasa bahwa hal tersebut bisa diupayakan dengan cara bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memulai kembali merawat sungai, mengembalikan kembali sumber alam yang akan diwariskan kepada anak cucu kita di masa depan. Bermusyawarah mencari solusi atas masalah-masalah yang ada selama ini.

Pemerintah sebaiknya mengontrol lebih rutin bagaimana perkembangan daerah yang ada di kabupaten, bagaimana sosok pemimpin desanya, bagaimana pendidikannya, kesehatanya dan sebagainya. dan cara terbaik dari itu semua dimulai dengan menggairahkan kembali semangat masyarakat untuk membangun lingkungan dan alam.

Kita perlu belajar dari apa yang dikatakan walikota bandung Ridwan Kamil, bahwa kesejahteraan bisa dilakukan dengan meningkatkan indeks kebahagiaan seseorang, dan kebahagiaan seseorang itu bisa diciptakan dengan lingkungan yang bersih dan sejuk.

Semoga tulisan ini menjadi refleksi atas kinerja pemerintah Kabupaten Sukabumi selama ini, terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salam

Rifki




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline