Lihat ke Halaman Asli

Saidatun Nia

Pengisi waktu luang

Makna Belajar Melalui Bermain Bagi Anak

Diperbarui: 2 Juli 2021   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami Makna Belajar Melalui Bermain Bagi Anak (https://www.pinterest.com/oneglobekids)

Mengutip pernyataan Mayesty (1990: 196-197) bagi seorang anak, bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah bermain. 

Anak usia dini tidak membedakan antara bermain, belajar dan bekerja. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan.

Siapa yang tidak kenal dengan istilah bermain, mainan dan permainan? Tiga istilah ini sangat erat dan dekat dengan kehidupan. Semua kata ini berasal dari kata dasar main. Ada yang tahu pengertian dari kata main?

Istilah main adalah kata kerja yang menunjukkan aktivitas seseorang untuk mencari kesenangan atau kepuasan tertentu. Secara sederhana jika dalam sebuah kalimat, kata main biasa diawali dengan subyek dan diakhiri dengan obyek. Misalnya Wawan main Bola.

Baca juga : Model Homeschooling dalam Mengatasi Keterbatasan Pendidikan Formal

Lalu bagaimana dengan kata Bermain? Arti kata bermain sama dengan istilah main yakni menunjuk pada aktivitas seseorang yang melakukan suatu jenis permainan. Contohnya Rudi bermain ular tangga

Piaget dalam Mayesty (1990: 42) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang;

sedangkan Parten memandang kegiatan bermain sebagai saranan sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberi kesepakatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan (Mayesty:61-62). Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat di mana ia hidup.

Permainan adalah situasi atau kondisi tertentu pada saat seseorang mencari kesenangan atau kepuasan melalui suatu yang aktivitas yang disebut main. Dalam konteks ini wujud permainan bisa berupa objek konkret seperti bola, mobil-mobilan dan lain-lain. Sedangkan dalam wujud abstrak berupa aktivitas yang melibatkan perasaan.

Baca juga : Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan

Vygotsky dalam Naughton (2003:46) percaya bahwa bermain membantu perkembangan kognitif anak secara langsung, tidak sekedar sebagai hasil dari perkembangan kognitif seperti yang dikemukakan oleh Piaget. Ia menegaskan bahwa bermain simbolik memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan berpikir abstrak. Sejak anak mulai bermain pura-pura, maka anak menjadi mampu berpikir tentang makna-makna objek yang mereka representasikan secara independen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline