Lihat ke Halaman Asli

Lima Mahasiswa UM Ciptakan Bioinsektisida Pengendalian Vektor Anthrax

Diperbarui: 17 Oktober 2023   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kendalikan Lalat Anthrax Bersama SITERAX 

Lima inovator muda dari Universitas Negeri Malang menghadirkan produk SITERAX yang memanfaatkan ekstrak daun sirsak sebagai bahan utama pembuatan bioinsektisida untuk mengendalikan lalat vektor penyakit anthrax. Lima inovator muda tersebut yaitu Rosa Okta Risma Widyaningsih dan Salma Nilasalsabila yang keduanya berasal dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Saidatul Kholidia dari Departemen Kimia, Muhamad Zidan Ardiansyah dari Departemen Akuntansi, dan yang terakhir Muhammad A'izzal Fata dari Departemen Seni dan Desain.

SITERAX dihadirkan sebagai solusi dari keresahan para peternak akibat kasus anthrax yang terjadi belakangan ini. Anthrax merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Anthrax tidak lazim ditularkan dari hewan satu ke lainnya dengan kontak langsung, tetapi dibawa oleh vektor lalat penghisap yaitu Tabanus sp. Pengendalian penyakit anthrax umumnya dengan menyemprotkan insektisida secara berkala namun, penyemprotan insektisida secara terus menerus akan menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan dan hewan ternak.

SITERAX diformulasikan khusus untuk pengendalian lalat Tabanus sp. yang merupakan vektor penyakit anthrax di mana dalam produksinya menggunakan bahan utama alami berupa ekstrak daun sirsak. Daun sirsak berpotensi untuk dijadikan bahan utama karena memiliki beberapa senyawa bioaktif seperti tannin, asetogenin, annonain, flavonoid, alkaloid, saponin, dan minyak atsiri. Tanin menghambat aktivitas enzim pada saluran pencernaan serangga sedangkan senyawa asetogenin meracuni sel-sel saluran pencernaan sehingga lalat mengalami kematian.

Informasi lebih lanjut dapat di lihat

Facebook: Siterax 

Instagram:

 @siterax




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline