Filsafat, berasal dari bahasa Arab dan Yunani, berarti "cinta kebijaksanaan," dengan kata "sophia" mengacu pada pengetahuan akan pokok dan sebab-sebabnya. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Pythagoras, meskipun kebenarannya sering terdistorsi. Filsafat juga lazim dipakai oleh Sokrates dan Plato.
Sementara itu, dakwah berasal dari kata Arab yang berarti menyeru atau memanggil, dan dalam Al-Qur'an terulang sebanyak 215 kali. Ruang lingkup filsafat dakwah mencakup seluruh ajaran Islam, membantu manusia mengenal Allah, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Keilmuan dakwah mempelajari metode dan strategi menyampaikan pesan Islam kepada masyarakat, berakar dari Al-Qur'an dan Sunnah. Tujuannya adalah mengubah perilaku manusia sesuai ajaran agama.
Konsep penting dalam keilmuan dakwah meliputi:
Dakwah bil lisan : Penyampaian melalui ucapan.
Dakwah bil hal : Penyampaian melalui tindakan.
Dakwah bil qalam : Penyampaian melalui tulisan.
Mubaligh : Orang yang menyampaikan dakwah.
Mad'u : Sasaran dakwah.
Struktur keilmuan dakwah terbagi menjadi beberapa cabang yang saling terkait, yaitu:
Ushul Dakwah : Mempelajari dasar dan prinsip dakwah.