Lihat ke Halaman Asli

Siapa yang Salah diantara KITA????

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kurikulum dalam dunia pendidikan bisa dikatakan sebagai sebuah sendi kehidupannya pendidikan. Kurikulum tidak akan pernah bisa dilepaskan dari proses pendidikan formal yang ada di negara kita. Semua aspek Standar Kompetensi semuanya tertuang jelas dalam silabus yang di dasarkan pada kurikulum yang digunakan. Sering berubahnya kurikulum sedikit banyak telah membuat insan pendidikan menjadi sedikit kateteran dalam mengikuti perkembangan dan  perubahan kurikulum yang digunakan.

Kita masih ingat betul di era tahun 1990an dimana kurikulum yang dipakai pada waktu itu masih CBSA, kemudian mengalami perubahan yang pada akhirnya di tahun 2004, 2005, 2006 dan sekarang kita menggunakan kurikulum KTSP dan yang sedang hangat-hangatnya sekarang adalah dengan ditambahnya embel-embel "Pendidikan Berkarakter" yang konon katanya untuk mengembalikan akhlak para insan objek pendidikan (siswa).

Apakah dengan terus berkembangnya kurikulum, pendidikan yang ada di negara kita sudah berhasil????? pertanyaan ini akan jadi sangat menggelitik ketika ada seorang kakek yang mengatakan dengan gamblang "saiki akeh bocah sing pinter, nanging do ra ndue unggah-ungguh"". Gubrakkk..... serasa kerobohan lemari brangkas punya bank BRI. Harus kita akui sekarang lebih banyak orang yang berhasil sekolah hingga perguruan tinggi, sekarang sudah makin banyak orang tua yang lebih memikirkan pendidikan anaknya dari pada sekedar nandon uang untuk memperkaya diri.. Tapi apakah benar kalo sekarang makin banyak orang yang pintar makin banyak orang yang berakhlak pula???? Maraknya kasus kejahatan, tawuran pelajar, pemerkosaan, penindasan, dan kebohongan publik yang terjadi di negara kita dewasa ini membuat kita harus berpikir ulang, apa yang salah dari dunia pendidikan kita????? pemukulan wartawan oleh para pelajar yang terjadi di Jakarta, yang kemudian dengan bangga para pelajar bilang puas bisa mukulin wartawan menjadi potret buruk pendidikan di negara kita... Jika ketika mengenyam pendidikan mereka dengan bangga menggunakan cara-cara kekerasan, lantas apa yang akan terjadi ketika mereka berada pada posisi sebagai penguasa???? Apakah kita akan kembali pada jaman kerajaan dimana yang kuat yang berkuasa????ataukah lebih parah kita akan kembali pada jaman pitekan tropus erektus yang harus berkelahi untuk menentukan sapa yang akan berkuasa????

kurikulum boleh berubah, sistem pendidikan harus lebih maju, tapi seyogyanya pendidikan Akhlaq, Sopan santun, Unggah ungguh, dan Tata krama yang menjadi ciri khasanan adat ketimuran dari bangsa kita jangan sampai hilang... bahkan ketika anak desa datang ke kota, mereka gengsi untuk mengakui asal mula tempat dia berasal.

apa, siapa dan dimana letak kesalahan sistem pendidikan kita??????mari kita jawab bersama!!!!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline