Lihat ke Halaman Asli

Jika Kesalahan Ingin Dilegalkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya sempet tersenyum, geli, tapi juga amat sangat prihatin ketika sedang asyik nonton tivi sebuah stasiun swasta ada satu berita yang menggelitik hati nurani untuk tidak diam saja.....””Ribuan Pekerja Seks di Hongkong berdemo turun ke jalanan untuk meminta pengakuan hak atas pekerjaan mereka sebagai seorang BURUH””....bruk......gubrak.... seperti kesamber petir di siang bolong yang jelas-jelas panas dan tidak ada mendung sedikitpun.

Pertanyaan yang langsung muncul ... lha jika seorang pekerja Seks minta diakui sebagai buruh terus buruh mau di akui sebagai apa???? Apakah seorang buruh dengan pekerja seks (yang jelas-jelas menyimpang) akan disamakan hak-haknya???

Jadi ingat pelesetannya mas wahyu di facebook kalo PSK tu kepanjangan dari Pegawai Seks Komersial....hahahahaha kalo udah jadi pegawai dapet pensiunan donk mas bro???? Jawaban mas wahyu “ya jelas dapet to mas, kalo ga HIV AIDS ya minimal siphilis.... mantap to????kalo kata mbah surip alm.

Kalo seorang Pekerja Seks untuk sebuah pekerjaan yang jelas-jelas dilarang oleh agama dan hukum minta diakui sebagai buruh, apa ini bukan namanya maling minta dijadiin pekerjaan yang halal dan ga bertentangan ama hukum???? Untung itu koq ya di hongkong, coba kalo di negara kita????terus bisa di kabulin...bakalan tumpah ruah tuh para Pekerja Seks, bisa-bisa buka pasar induk yang kusus jual Pekerja Seks..hahahaha... (piye ora tumpah ruah, wis enak, kepenak, ra dadi anak, entuk bayaran....alias gemana ga tumpah ruah wong sudah enak, tidak sulit, ga hamil, dibayar lagi..).

Ternyata adanya kebebasan untuk bervokal, berbicara dan mengemukakan pendapat lebih banyak disalahgunakannya dari pada dimanfaatkan untuk hal-hal yang memang penting untuk kemaslakhatan orang banyak...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline