Lihat ke Halaman Asli

Erich Fromm

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Erich Fromm mungkin penulis yang paling berlian dari semua teoritisi kepribadian. Dia menulis esay yang sangat bagus diranah politik internasianal, masalah keagamaan, masalah psikologi dan hari tua, mengenai Hitler, freud, Kristus, dan banyak lagi topik lainnya. Inti dari semua tulisannya mengungkap hakekat manusia.

Menurut Fromm, hakekat manusia juga bersifat dualistik. Paling tidak ada empat dulistik didalam diri manusia:

  1. Manusia sebagai binatang dan sebagai manusia

Manusia sebagai binatang memiliki kebutuhan psikologik yang harus dipuaskan, seperti kebutuhan makan, minum, dan kebutuhan seksual.

Manusia sebagai manusia memiliki kebutuhan kesadaran diri, berpikir dan berimajinasi. Kebutuhan itu maujud dalam pengalaman khas manusia meliputi perasaan lemah lembut, cinta, kasihan, perhatian, tanggung jawab, identitas, integritas, sedih, transendensi, kebebasan nilai dan norma.

  1. Hidup dan mati

Kesadaran diri dan pikiran manusia telah mengetahui dia akan mati, tetapi manusia berusaha mengingkarinya dengan meyakini adanya kehidupan sesudah mati dan usaha-usaha yang tidak sesuai dengan fakta bahwa kehidupan akan berakhir dengan kematian.

  1. Ketidak sempurnaan dan kesempurnaan

Manusia mampu mengkonsepkan realisasi diri yang sempurna, tetapi karena hidup itu pendek kesempurnaan itu tidak dapat tercapai. Ada orang yang berusaha memecahkan dikotomi ini melalui mengisi rentang sejarah kehidupannya dengan prestasi dibidang kemanusiaan, dan ada pula yang meyakini dalil perkembangannya sudah mati.

  1. Kesendirian dan kebersamaan

Manusia adalah pribadi yang mandiri, sendiri, tetapi manusia juga tidak bisa menerima kesendirian. Manusia menyadari diri sebagai individu yang terpisah, dan pada saat yang sama juga menyadari kalau kebahagiaanya tergantung pada kebersamaan dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline