Lihat ke Halaman Asli

Sahrul Ramadhan

Industrial Engineering

Penerapan Microgrid dalam Pengaplikasian Energi Bersih dan Terjangkau

Diperbarui: 4 September 2024   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


            Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) merupakan tantangan global yang diciptakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun 2015 untuk mencapai kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan pada tahun 2030. Di antara 17 tujuan yang dikembangkan, SDG 7 berfokus pada penyediaan akses energi modern yang bersih, terjangkau, andal, dan bersih untuk semua. Latar belakang SDG 7 dimulai dengan mengakui peran penting energi dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

Energi adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Namun tantangan yang ditimbulkan oleh ketergantungan global pada bahan bakar fosil, yang menyebabkan polusi, pemanasan global dan perubahan iklim, memaksa dunia untuk mencari solusi energi yang lebih berkelanjutan. 

Implementasi SDGs 7 bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong inovasi yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan ini tidak hanya berfokus pada ketersediaan energi, namun juga pada kualitasnya serta dampaknya terhadap lingkungan dan sosial.

           Meskipun pemanfaatan energi terbarukan selalu menjadi tantangan karena ketidakstabilan pasokan, microgrid dianggap sebagai solusi untuk mengelola produksi energi terbaruan secara efektif, dengan sistem penyimpanan energi dan optimalisasi yang tepat. Microgrid biasanya dapat mencakup 20-25% energi terbarukan di lokasi dalam hal kapasitas, namun dengan kondisi permintaan dan pasokan yang sesuai, porsi energi terbarukan juga dapat ditingkatkan. Karena sifatnya yang berskala kecil, penerapannya tidak terbatas pada tindakan khusus oleh pemilik jaringan profesional, namun juga dapat diterapkan di kawasan komersial dan perumahan. 

Penggunaan microgrid energi terbarukan tampaknya menjadi solusi efektif untuk memerangi pemanasan global dengan bertindak sebagai sistem manajemen energi bersih. Selain keunggulan teknis dan lingkungannya, kinerja ekonominya juga patut mendapat  perhatian publik

          Salah satu keunggulan microgrid adalah dapat meningkatkan ketahanan energi. Bahkan dalam keadaan darurat, seperti bencana alam atau gangguan pada jaringan listrik utama, microgrid dapat terus menyediakan listrik dan terus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. 

Ketahanan ini sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di berbagai wilayah. Selain itu, microgrid menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengintegrasikan berbagai sumber energi terbarukan. Misalnya saja pada daerah dengan potensi energi matahari yang tinggi, microgrid dapat menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama dan sumber energi lain seperti baterai penyimpan energi sebagai cadangan. Fleksibilitas ini memungkinkan kita untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor energi.

          Microgrid juga mendukung inovasi dalam manajemen energi. Teknologi pintar memungkinkan microgrid mengelola distribusi energi secara efisien, mengarahkan pasokan energi ke tempat yang paling membutuhkan, dan  menyimpan kelebihan energi untuk digumakan nanti. Teknologi ini juga memungkinkan biaya operasional yang lebih rendah dan memaksimalkan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang menggunakannya. 

Microgrid sangat berguna di daerah terpencil dimana jaringan listrik utama mungkin tidak ada atau tidak dapat diandalkan. Di negara-negara berkembang, microgrid dapat menyediakan sumber listrik yang terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap listrik. Selain itu, microgrid dapat memberikan kemandirian dan ketahanan energi. Hal ini sangat penting terutama di daerah rawan bencana alam seperti angin topan dan gempa bumi.

         Microgrid merupakan teknologi baru yang masih dalam tahap awal pengembangan. Namun ada beberapa contoh penerapan microgrid yang sukses di seluruh dunia, misalnya Proyek Microgrid Brooklyn di New York City adalah microgrid berbasis komunitas yang menggunakan panel surya, penyimpanan baterai, dan generator cadangan gas alam untuk menyediakan listrik yang andal dan terjangkau bagi penduduk. 

Demikian pula dengan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Alamosa di Colorado yang merupakan proyek pembangkit listrik tenaga mikro hibrida yang menggabungkan pembangkit listrik tenaga surya skala besar dengan penyimpanan baterai dan generator cadangan gas alam untuk menyediakan listrik yang andal dan berbiaya rendah ke jaringan listrik regional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline