Lihat ke Halaman Asli

Sahrul SAP

Mahasiswa S2 Keamanan Maritim Universitas Pertahanan RI

Pengabdian Tak Terhenti Meski Penarikan, Mahasiswa KKN 112 UNHAS Lanjutkan Teknologi Tepat Guna di Desa Sudirman

Diperbarui: 30 Agustus 2024   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan 

Desa Sudirman, 29 Agustus 2024 -- Sekelompok mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang tergabung dalam KKN Gelombang 112 telah berhasil mengembangkan teknologi tepat guna berupa otomatisasi penyiraman untuk budidaya jamur tiram di Desa Sudirman. Meskipun masa KKN telah berakhir dan mereka telah ditarik dari lokasi, program ini tetap berjalan dan dipantau oleh para mahasiswa.

Inisiasi pengembangan teknologi ini bermula dari permintaan Sekretaris Desa Sudirman. Setelah budidaya jamur yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sempat vakum selama masa pandemi COVID-19, kini rencana pengaktifannya kembali memerlukan dukungan teknologi untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan.

Teknologi yang dikembangkan berbasis Internet of Things (IoT). Sistem ini dilengkapi dengan sensor suhu dan kelembapan yang berfungsi untuk memantau kondisi ruangan budidaya jamur secara real-time. Selain itu, teknologi ini juga dirancang dengan keran otomatis yang akan mengalirkan air secara otomatis jika kondisi ruangan tidak memenuhi standar optimal untuk pertumbuhan jamur.

Proses pengembangan teknologi ini berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Proyek ini dipimpin oleh Ahmad Rifaat dari Departemen Teknik Informatika, didukung oleh tim yang terdiri dari Muh. Zelfry Nur Anugrah (Ilmu Pemerintahan), Jihan Afifah Mirzani (Sistem Informasi), Nurfadila Hasan (Manajemen Sumber Daya Perairan), A. Muh Washiel (Kedokteran Gigi), Jane (Teknik Sipil) dan Andi Tri Rosalina (Agribisnis). Kolaborasi lintas disiplin ini memastikan setiap aspek teknologi mendapat perhatian yang tepat.

Selama pengembangan, tim tidak menghadapi tantangan signifikan. Berkat persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, setiap langkah pengembangan dapat dilakukan sesuai rencana.

Saat ini, dampak langsung dari teknologi ini belum sepenuhnya dirasakan karena pengembangan dilakukan secara bertahap. Pihak desa masih dalam proses pemasangan instalasi pengairan yang nantinya akan diintegrasikan dengan sistem otomatisasi ini. Namun, menurut salah satu perangkat desa yang terlibat, teknologi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi kerja, terutama dalam hal monitoring kondisi ruangan budidaya.

Program ini akan terus dipantau oleh mahasiswa KKN UNHAS, meskipun mereka telah ditarik dari lokasi. Pihak desa juga telah berkomitmen untuk menyelesaikan instalasi pengairan agar teknologi ini dapat segera dioperasikan secara penuh.

Diharapkan teknologi ini dapat membantu perangkat desa dalam mengembangkan budidaya jamur tiram, sehingga dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Desa Sudirman. Program ini diharapkan juga bisa menjadi inspirasi bagi implementasi teknologi tepat guna di bidang pertanian lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline