[caption caption="bahrain.com"][/caption]Hampir Semua orang penguna internet atau social media pernah berkomentar pedas, marah, mengina, mengupat, baik Laki-laki , perempuan, tua atau muda, berpendidikan tinggi atau rendah semua bercampur jadi satu.
Hampir rata-rata di antara kita termasuk saya merasa benar dengan argument dan comment-comment yang di utarakan, terkadang sangat menyingung dan barang kali menyakiti seseorang atau kelompok tertentu, hal itu tidak kita perdulikan terutama ketika perang argument dengan orang yang tidak kita tahu, siapa dia, latar belakang pendidikanya apa dari mana dan sebagainya.
Liat saja koment-koment di youtube, facebook, twitter, instagram dan social media lainya tidak terlepas orang itu tingal di benua mana, semua mempunyai prilaku yang sama “Perang Online “ budaya baru yang muncul setelah akses internet di dapatkan dengan mudah, sisi postif kita bisa dengan mudah mengakses informasi, berkomunikasi dengan orang-orang di benua manapun sisi buruknya kita tahu sendiri apa saja, terkadang saya menjadi geram dengan koment –koment atau issue tertentu dan akhirnya saya terpancing juga untuk membalas koment-koment tersebut dengan hinaan yang lebih menyakitkan.
Kenapa orang cepat dengan mudah marah atau mengina di social media, menurut pendapat saya:
1. Judge book from the cover, kita tidak tahu siapa dia sebenarnya, yang hanya mengenal orang dari kulit luarnya saja, makanya ketika mendengar informasi atau melihat gambar tertentu tanpa berpikir 2 kali kita langsung memberikan koment dan argument yang menyakitkan padahal orang bijak bilang “ Don’t judge Book from the Cover” hal ini sudah tidak berlaku lagi di social media.
2. Ilmu pengetahuan, orang akan memberikan argumentasinya atau pendapatnya sesuai dengan ilmunya, semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang semakin bijak jawabanya, semakin rendah ilmu pengetahuan semakin kacau jawabanya, terutama masalah-masalah social politic yang banyak di antara kita termasuk saya tidak tahu sebab akibatnya, barang kali kita tahu tapi tidak terlalu dalam mengetahuinya, seperti kasus GLBT, atau kasus memilih Pemimpin muslim atau non muslim dan kasus artis jual diri, korupsi , masalah pendidikan dan masih banyak kasus yang menjadi sorotan kita.
3. Angry person atau orang stress, hahahaha. Menghadapi orang yang seperti ini yang sangat sulit, setiap koment yang di lontarkan selalu menyakiti dan menghina perlu nafas panjang untuk menghadapi orang seperti ini karna biasanya orang-orang seperti ini hanya melapiaskan amarah dan kekesalanya kepada orang lain karna dia benci akan dirinya, benci dengan kehidupanya, benci dengan lingkunganya, iri dengan apa yg orang dapat dan peroleh, apa lagi menghadapi account-accountbodong di sosmed kalau menghadapi jenis ini, Cukup di blok saja agar tidak memancing amarah, membuat nafsu makan kita semakin berkurang ha ha ha ha ha ha
4. Kurang menerapkan ilmu toleransi atau empathy Zaman kita sekolah dulu di ajarkan ilmu PPKN, mengajarkan menghargai pendapat, menghargai berbedaan pendapat, menghargai berbedaan agama, suku bangsa dan budaya, di zaman social media seperti sekarang hal ini sepertinya sudah punah.
5. Idol , ketika seseorang mengidolakan artis tertentu, party tertentu, aliran tertentu, pemimpin tertentu banyak di antara kita yang membela membabi buta yang terkadang membuat kita bertengkar di sosmed,bertengkar dengan suami atau istri keluarga, teman atau orang tua sendiri , seperti yang kita lihat sekarang orang saling hujat karna membela pemimpin atau kelompok tertentu, seadil-adilnya seorang pemimpin at the end pemimpin tersebut akan membela keluraga , kelompoknya dan agamanya.
[caption caption="bahrain.com"]
[/caption]
6. Kurang hiburan atau kurang piknik ha ha ha ha ini yang sering kita dengar kalau orang sering marah-marah apa lagi di lampiaskan di sosmed, di suruh saja sering-sering piknik.