Lihat ke Halaman Asli

Sahroha Lumbanraja

TERVERIFIKASI

Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

Membongkar kebobrokan Acara Televisi di Money Monster

Diperbarui: 25 Juni 2016   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture/http://filmmusicreporter.com/

Belakangan ini dunia perfilman Hollywood memang  gencar merilis film-film superhero lengkap dengan animasi dan teknologi CGI yang super canggih serta dihiasi oleh wajah-wajah baru pemain muda. Persaingan dua studio besar yakni Marvell dan DC juga menjadi satu highlight di dunia perfilman Superhero saat ini. 

Sehingga dengan banyaknya film-film sejenis yang dibuat dengan visual efek luar biasa, akan sulit mengingat film lain dengan tema berbeda seperti drama, comedy ataupun thriller. Kecuali The Conjuring yang mengangkat Horror saat ini masih menghiasi layar bioskop. Namun ada satu judul film bioskop yang mencuri perhatian saat ini.

Adalah Money Monster yang menawarkan genre Thriller dengan wajah dua pemeran utama yang cukup 'tua'. George Clooney dan Julia Roberts dipasangkan untuk membawakan sebuah cerita menarik dalam kemasan acara televisi yang berujung pada ancaman kematian mereka.

Lee Gates (diperankan George Clooney) merupakan seorang pakar saham yang didaulat menjadi presenter dalam sebuah acara finansial di televisi, acara bertajuk Money Monsterini merupakan garapan sutradara Patty Fenn (Julia Roberts). Acara ini terbilang sukses dan tayang secara langsung setiap hari Jumat. Awalnya semua berjalan mulus, Lee yang selalu tampil seronok dalam membawakan acara tersebut menjadi terkenal dan tips-tipsnya dalam investasi dan saham mendapat banyak perhatian. 

Ini pula yang membuatnya menjadi arogan dan seringkali berbicara bertentangan dengan script yang ditulis Patty. Hingga suatu kali, Lee harus mengumumkan turunnya saham sebuah korporasi IBIS yang merupakan bagian dari investor yang selama ini dibicarakannya di acara tersebut yang menderita kerugian 800 juta USD dalam semalam. Seperti biasa Lee menganggapnya hal sepele sehingga dengan mudah mengumumkannya di televisi dengan alasan terjadi kesalahan.

Sebenarnya ini pulalah yang  menjadi awal konflik, atas turunnya saham ibis, maka Lee mengundang perwakilan perusahaan tersebut untuk memberi penjelasan kepada publik yang sudah terlanjur menanamkan modal di korporasinya. Awalnya CEO perusahaan tersebut, Walt Camby yang diundang, tetapi karena keberadaanya susah dilacak akhirnya diwakili oleh Diane.  

Diane Lester (Caitriona Balfe) baru saja ingin berbicara, tiba-tiba muncul seorang Pria yang menyusup ke studio dengan menodong sebuah pistol kepada Lee. Tak hanya pistol, pria yang selanjutnya diketahui identitasnya bernama Kyle Budwell (Jack O'Connel) ini juga membawa kotak berisi bom dan memaksa Lee menggunakannya.

Sementara Patty dan semua kru yang sedang berada di control room dipaksa dan diancam untuk tetap menyiarkan acara tersebut secara langsung. Berada di kondisi ekstrem tersebut, Patty harus tetap menjalankan tugasnya sebagai sutradara yang mengarahkan Lee dalam menghadapi teror Kyle.

Kyle ini ternyata seorang penonton setia Money Monster selama ini dan juga mengikuti tips tips Lee dalam bermain saham. Kerugian IBIS sebanyak 800 juta USD tersebut turut pula memakan seluruh uang Kyle sebanyak 60,000 USD akibat mengikuti tips Lee. Kekecewaannya adalah Lee dengan mudahnya mengumumkan kerugian tersebut karena kesalahan teknis tanpa penjelasan spesifik. 

Kyle tak bisa terima, atas dasar itulah Dia menyusup dan mengutarakan semua kekesalannya dengan menyebut program reality tersebut penipuan dan semua penonton telah tertipu. Di bawah ancaman bom yang sewaktu-waktu mampu meledakkan seisi gedung, Patty mencoba menenangkan Lee agar tidak arogan menanggapi Kyle menunggu bantuan Polisi. Polisi menyergap, namun tak ada yang bisa dilakukan, akibat adanya ancaman bom yang masih dikenakan oleh Lee.

Acara Money Monster tersebutpun mendadak menjadi viral dan teror Kyle semakin menjadi-jadi akibat tidak adanya penjelasan logis Lee. Di sisi lain polisi tidak bisa berbuat apa-apa, Pattypun berusaha menghubungi Diane dan meminta CEO nya segera ambil alih. Akan tetapi Walt Camby sangat susah ditemukan. Di tengah masa kritis tersebut, Kyle semakin marah dan mulai menembaki property studio. Bahkan niatan polisi menghadirkan kekasihnya yang tengah hamil untuk meredakan amarah Kyle justru gagal karena berujung pada benci dan malu. Kini tak hanya kecewa, Kyle depresi dan tidak perduli apapun lagi. Niatannya untuk segera meledakkan bom tersebut semakin menjadi-jadi apabila tidak ada jawaban logis yang diterimanya dalam waktu 10 menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline