Lihat ke Halaman Asli

Sahroha Lumbanraja

TERVERIFIKASI

Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

Ragu Pacaran Jarak Jauh? Intip keuntungan Menjalani LDR..

Diperbarui: 26 September 2015   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="ilustrasi/Shutterstock.com"][/caption]

Hari ini seorang teman menghubungi saya untuk mengabarkan undangan pernikahannya yang akan digelar minggu depan. Wajahnya yang berbinar-binar disertai sorot matanya yang yang turut tersenyum menyiratkan betapa bahagia telah menghampiri teman saya ini. Lebih dari enam tahun berpacaran, akhirnya Ia berhasil meresmikan hubungannya dengan orang yang dicintainya. Aku sendiri takjub dan salut melihat perjalanan hubungan mereka. Walau lebih dari setengah masa pacarannya dihabiskan dengan tantangan jarak yang memisahkan keduanya. Hingga handphone dan gadget menjadi saksi yang setia mendengar keluh kesah mereka melepas rindu, akhirnya cinta mereka dapat diwujudkan dalam ikatan pernikahan yang suci.

Kesetiaan dan tentu saja cinta menjadi dasar bertahannya hubungan ini” ungkapan teman saya ketika menanyakan rahasia kukuhnya hubungan mereka. “Jadi jarak hanya satu tantangan yang harus ditaklukkan sebelum lulus menyandang status sebagai suami-istri”, lanjutnya. Kali ini saya harus mendengar testimony dari teman saya yang memang kini telah mampu membuktikan diri alias tidak ‘asbun’. Benarlah perjuangan dan pengorbanannya selama ini yang banyak ditanggapi secara skeptis oleh sebagian orang, akhirnya mampu dibuktikan.

Pacaran jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR) memang bukan perkara mudah. Menjalin hubungan dengan mereka yang dipisahkan jarak lumayan jauh secara tidak langsung akan mengurangi ‘nilai pacaran’ itu sendiri. Saat orang lain berpacaran mampu saling menyentuh, berbicara hingga saling mengunjungi secara langsung, maka berbeda dengan mereka yang menjalani LDR. Mereka harus mampu meredam segala kerinduan berikut rasa iri kepada pasangan lain yang mampu kencan setiap waktu. Belum lagi, jika sedang berada dalam kondisi yang butuh perhatian ekstra seperti saat sakit atau sedang menghadapi kegagalan, pacar malah hanya bisa memberikan support dari jauh. Maka tak heran, banyak yang akhirnya menyerah dan mengakhiri hubungannya dengan alasan jarak. Banyak orang yang menganggap bahwa LDR itu adalah pacaran semu yang hanya akan sia-sia saja. Siapa bisa menjamin doi/doski setia dan tidak memiliki pacar lain di tempatnya sekarang? Begitu tanggapan sebagian besar masyarakat. Berbicara mengenai pihak mana yang paling rentan untuk selingkuh, maka sudah pasti si prianyalah yang akan dituduh macam-macam. Mana ada pria yang tahan LDR? Begitu kira-kira.

Intensitas hubungan antara dua orang yang memilih untuk LDR dengan yang berpacaran jarak dekat memang jauh berbeda. Walau diusahakan untuk setiap hari berbicara melalui handphone bahkan Videocall sekalipun, tetap saja ‘roh’ untuk saling merespon satu sama lain lebih terasa jika tubuh saling berdekatan. Walau dengan komitmen sekuat apapun saat memulai hubungan LDR pasti titik jenuhnya akan ada saja dan lebih dahsyat daripada mereka yang bisa berjumpa sekali seminggu. Ditambah cerita teman-teman yang bisa romantic dengan pasangannya dan menjadikan kita bahan ledekan, maka imanpun mampu digoyahkan. Akhirnya putus lagi-putus lagi. Tak heran rasanya lebih banyak cerita pacaran LDR yang gagal daripada yang sukses. Orang satu rumah saja bisa selingkuh, apalagi yang dipisah jarak bukan? Sudah pasti godaan ke arah sana lebih besar. Namun bukan berarti dengan menjalani LDR, mimpi anda untuk menikah telah tamat. Buktinya ada yang sukses juga kan?

Di balik banyaknya tantangan dan ‘kerugian’ ketika memilih untuk menjalani hubungan jarak jauh, ada pula beberapa keuntungan atau manfaat yang secara tidak langsung diperoleh selama menjalani LDR. Hah? Apa yang lebih baik dari bisa berkencan dan berjumpa keksih setiap malam minggu? Tentu saja banyak, apalagi bagi mereka yang benar-benar serius ingin melenggang ke pelaminan. Apa sajakah? Simak berikut ini..

  • Meyakinkan Diri

Menjalin hubungan jarak jauh memang sulit dan menjaganya agar tetap terjalin lebih sulit pula. Maka di saat inilah kita akan melihat seberapa komit pasangan untuk mempertahankan hubungan. Jika memang sudah membuat jani sejak awal agar saling setia, maka saatnya menguji kesungguhan pasangan. Cinta jangan sampai membuat bodoh, jika pasangan memang tidak mampu menjaga janjinya, maka jangan berpikir dua kali untuk meninggalkannya. Namun jika Ianya sukses setia hingga bertahun-tahun dan cintanya tidak berubah, apa lagi yang dipikirkan selain menikahinya? Karena jika pacaran saja dia setia dengan hantaman jarak, maka saat menjadi istri/suami, kesetiaannya tidak diragukan lagi.

  • Hubungan sosial tetap harmonis

Jika memiliki pacar, maka sudah hampir dipastikan kita harus mengagendakan waktu untuk berjumpa setiap minggu atau bahkan beberapa kali dalam seminggu. Banyaknya kuantitas waktu yang dihabiskan bersama pacar, kadang akan membuat kita lupa untuk tetap menjaga komunikasi dengan teman atau lingkungan. Jika setiap weekend bersama pacar, maka bisa-bisa teman yang lain akan meninggalkan dan melupakan kita secara perlahan. Apalagi jika memiliki pacar yang over protective, bisa bisa terancam kemana-mana. Nah, dengan pacaran LDR kita akan bisa memanage waktu sendiri dan bebas bergaul dengan siapa saja. Bahkan melakukan hobby di waktu-waktu luang tidak akan sulit.

  • Fokus mempersiapkan Pernikahan

Ketika telah yakin dengan pasangan, maka saatnya menyiapkan tabungan untuk meminangnya. Namun berpacaran kadang justru menganggu niat kita untuk menabung kan? Sama halnya dengan membuka usaha, berpacaran pun membutuhkan modal juga. Berapa kali bertemu dalam seminggu, maka sebanyak itu pula tabungan terpaksa bocor/berkurang. Nah, LDR menjanjikan hal yang berbeda. Selain pacaran yang ekonomis, LDR juga tak memaksa kita untuk membuang waktu terlalu banyak. Dengan pacaran jarak jauh, maka niat menabung akan lebih fokus dan persiapan pernikahan yang lebih baik pun dapat dilakukan.

  • Pacaran sehat terwujud

Di zaman sekarang, gaya berpacaran anak muda memang sudah terlepas dari batas norma/norma. Banyaklah yang perlahan tak mampu membandingkan nafsu dengan cinta. Sehingga pacaran berubah menjadi kumpul kebo dan disertai dengan kehamilan di luar nikah. Ketidaksiapan suatu pasangan, menjadikan kasus-kasus ini melahirkan masalah sosial. Mencuatlah berita-berita aborsi hingga bayi yang dibuang. Intensitas pertemuan orang pacaran yang terlalu tinggilah yang mejadi faktor utama. Jika menjalani hubungan LDR, maka kesempatan untuk hal ini akan lebih kecil terjadi. Dan biasanya mereka yang menjalani LDR akan jauh lebih dewasa dan pacaran memang bukan karena nafsu sebagai alasan utamanya. Pernikahanpun akan suci.

  • Lebih Mudah Move On

Siapa yang tidak sedih saat diputus cintanya oleh kekasih? Ditambah beberapa saat kemudian, sang mantan tengah bergandengan dengan orang lain dan berpapasan dengan kita sendiri? That’s horrible! Nah kasus tersebut mungkin bisa terjadi jika jarak dengan pacar dekat. Berbeda dengan pacaran LDR, jika putus cintapun paling lewat telepon dan tidak berjumpa secara langsung. Jika telah menjadi mantan dengan jarak yang jauh, maka kemungkinan melihat dia lagi akan kecil sehingga akan lebih mudah bagi kita untuk melupakannya/move on. Jika gagal dengan seseorang, maka akan lebih mudah mencari penggantinya. Dan kecemburuan melihatnya dengan orang lain secara langsung, akan kecil kemungkinannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline