Perang Taylor Swift dan Katy Perry di Dunia Musik
Jika anda ikut mengamati perkembangan musik , maka dua nama penyanyi paling terkenal saat ini yakni Taylor Swift dan Katy Perry pastilah tidak asing lagi. Keduanya menjadi penguasa musik di generasi sekarang yang lagu-lagunya sukses secara komersil di seluruh belahan dunia. Jika decade sebelumnya, dunia musik dikuasai oleh mendiang Michael Jackson, Mariah Carey hingga Madonna atau yang terbaru era Rihanna, Shakira dan Lady Gaga. Maka kini tak ada penyanyi yang lebih popular dari kedua penyanyi perempuan yang merajai semua chart hingga sukses menyelenggarakan world tour concert di berbagai Negara. Kepopuleran keduanya tak hanya secara komersil, namun juga merambah dengan masuknya ke berbagai nominasi penghargaan bergengsi di dunia musik.
Katy Perry membangun karirnya lebih awal di tahun 2001 dengan genre lagu gospel. Namun demikian pelantun lagu Fireworks ini mulai menjajaki popularitas setelah merilis lagu I Kissed A Girl di tahun 2008 dengan mengusung genre Pop. Setelah itu pencapaian karir Katy terus menanjak hingga sekarang. Bahkan penyanyi berusia 30 tahun ini mencetak sejarah sebagai penyanyi pertama sepanjang sejarah yang mana lagu-lagunya menguasai chart musik Billboard selama setahun penuh untuk albumnya Teenage Dream di tahun 2010.
Di album terbarunya yang rilis tahun 2013 lalu bertajuk PRISM, Katy sukses menjual albumnya 200 ribu lebih keeping dalam minggu pertama. Dan lagu-lagunya menjadi hits seperti Roar, Unconditionally, Birthday, This is How We do dan tentu saja Dark Horse. Dua lagunya di album ini yakni Roar dan Dark Horse sukses menjadi 10 besar video paling banyak ditonton sepanjang sejarah Youtube. Bahkan lagu Dark Horse hasil duetnya dengan rapper Juicy j, ditonton 1 Milyar pengguna Youtube. Hingga kini, lagu Roar masih begitu popular di telinga pencinta musik saking popularnya. Dan menjadi salah satu lagu yang dinominasikan di Grammy Awards tahun lalu. Album teranyar ini membuktikan bahwa pengaruh musik Katy di dunia masih cukup besar dan apapun yang dilakukannya selalu mendapatkan perhatian banyak orang. Namun apakah dia satu-satunya di generasi sekarang?
Satu-satunya penyanyi yang menjadi pesaing utama Katy Perry adalah Taylor Swift. Memulai karir di tahun 2006 dengan merilis album di genre country menjadi awal kesuksesan Taylor secara komersil dan langsung diapresiasi oleh Grammy Awards. Keseriusannya di jalur Country memnag terbukti dengan dirilisnya tiga album yang pure bernuansa musik ala coboy tersebut, yakni Taylor Swift (2006), Fearless (2008) dan Speak Now(2010).
Sukses besar di jalur Country, membuat Swift ingin mencoba-coba jalur lain. Hal ini terbukti dengan perilisan albumnya di tahun 2012 bertajuk Red yang mulai terpengaruh musik pop. Lagu-lagu di album inipun tak kalah popular dari album sebelumnya. Beberapa hits yang lebih terdengar pop seperti I Knew You Were Trouble dan Red bahkan mengantar album ini menjadi salah satu album terlaris yang terjual lebih dari satu juta keping di minggu pertama. Melihat kesuksesan ini, Swift tampaknya lebih memilih untuk serius di jalur pop dengan dikeluarkannya album terbarunya di penghujung tahun lalu berjudul 1989 sesuai tahun kelahirannya.
Album terbaru 1989, seperti diprediksi disambut sangat baik oleh fans dan pencinta musik pop. Dengan basis penggemar musik pop yang sangat banyak maka album ini begitu diminati dan mengikuti jejak album sebelumnya sukses terjual sejuta kopi lebih di minggu pertama. Dan hanya album Taylor Swiftlah yang bisa mencapai kesuksesan ini selama satu decade terakhir. Lagu-lagu di albumnya inipun tidak lagi terdengar irama country sedikitpun, kini Swift benar-benar meninggalkan citranya yang lama dan memulai kesuksesannya yang jauh lebih besar dengan hits-hits seperti Shake It Off, Blank Space, Style dan Bad Blood. Lagu Shake It Off mengekori Katy Perry sebagai salah satu video paling banyak ditonton di Youtube dan lebih hebatnya Blank Space bahkan menggeser Katy Perry dengan menjadi video klip paling cepat mencapai 1 Milyar jumlah penonton. Berbagai penghargaan telah diterimanya untuk album pop pertamanya ini. Sukses di dua genre musik memang tidak mudah, namun Swift mampu melakukannya. Kini setelah menjadi ratu musik country, dia juga disebut-sebut menjadi Queen of Pop.
Pengaruhnya di dunia musik memang tak bisa dianggap remeh lagi, tak heran dengan penjualan albumnya yang fantastis, Swift berani membusungkan dada untuk menarik lagu-lagunya dari pemutar musik streaming, yakni Spotify setahun lalu karena dianggapnya merugikan. Bahkan pihak Apple harus menjelaskan panjang lebar dan mulai cemas, saat Taylor Swift memprotes program musik streaming gratis yang hendak dibuat perusahaan rancangan Steve Jobs tersebut. Singkatnya, Taylor menarik semua lagu-lagunya dari streaming music online yang bagi beberapa penyanyi bisa menjadi pendongkrak popularitas. Bagi Swift, jika mencintainya maka harus membeli mahal karyanya. Ketegasannya tentang karya membuktikan betapa besar pengaruhnya di dunia musik. Dan kini hampir semua pencinta musik tahu nama besarnya.
Sebelum Taylor mencicipi genre musik pop, memang tak akan ada yang membandingkan kesuksesannya dengan Katy Perry. Jika tak ada Taylor di musik pop, mungkin Perry menjadi penyanyi paling sukses di genre ini. Namun karena keduanya sama-sama mengambil jalur pop, kini banyak yang membandingkan kedua wanita ini. Bahkan banyak rumor beredar tentang ketidakakraban kedua mega pop star ini. Puncaknya dengan dirilisnya musik video terbaru Taylor berjudul Bad Blood yang menggandeng teman-teman artisnya di video banyak yang menyangkutpautkannya sebagai peringatan untuk Katy Perry dan dikabarkan Katy Perry akan merilis video balasan atas lagu terbaru Taylor ini. Benarkah? Kita tunggu saja nanti..
Intinya, dunia musik kini benar-benar dipimpin oleh Wanita. Dengan kesuksesan besar Katy Perry dan Taylor Swift seperti saat ini, siapa penyanyi pria yang mampu menandingi? Atau memang sekarang sudah eranya Woman on Top?