Lihat ke Halaman Asli

SAHRIL

Penulis lepas

Yang Maha Adil dan Adil

Diperbarui: 11 Agustus 2022   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang maha adil dan adil

Aku rindu keadilanmu
Kau begitu lihai menyalahkan dan mengkritik
Tapi sekarang kau tanpa jejak

Yang maha adil dan adil
Aku rindu tatapanmu yang tajam
Menatap kesalahan para pemangku kebijakan
Tapi sekarang kau entah kemana

Yang maha adil dan adil
Aku rindu kebijaksaanmu
Kata-katamu
Dan bahkan tingkahmu

Kau bilang kebenaran harus ditegakkan
Kau bilang kau peduli nasib rakyat

Tapi entah kenapa sekarang kau membisu
Kemanakah kebenaran dan keadilan yang kau pragakan?

Telah hilangkah kepekaanmu
Bersama rintihan hujan
Atau kau hanya musiman saja.

Yang maha adil dan adil
Ternyata kau lupa, kau manusia.
Dan tidak akan bisa menyerupai  keadilan Tuhan

Kebencian ...
Kepongahan ...
Kesombongan ...
Dan Nafsu menyelimutimu ...

Ternyata kau manusia
Hanya pandai bicara keadilan dan kebenaran
Tapi kau terusik dengan kata-katamu sendiri
Ketika musim telah berganti.

Sapeken, 11 Agustus 2022

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline