Lihat ke Halaman Asli

Urgensi Pengembangan Literasi Anak Usia Dini di Era Digital

Diperbarui: 3 Oktober 2022   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis, yang harus dimiliki sebagai salah satu indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. 

Pada era globalisasi sekarang ini, tidak jarang anak usia dini sudah mampu menggunakan teknologi. Sehingga, kesadaran tentang penanaman literasi sedini mungkin harus di tumbuhkan. Literasi menjadi salah satu modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya. 

Oleh karena itu, pada jenjang pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini penguasaan literasi harus lebih di perhatikan. Mengingat pada usia kanak-kanak, merupakan usia yang berada dalam proses perkembangan unik karena proses tumbuh dan kembangnya terjadi bersamaan dengan Golden Age (masa peka). Artinya, pada masa tersebut, anak berada pada masa yang sangat tepat untuk menggali segala potensi kecerdasan sebanyak-banyaknya, yang dapat di peroleh di rumah maupun lingkungan sosialnya.

Pengenalan literasi pada anak usia dini dapat dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan tahap perkembangan anak. Penanaman budaya literasi pada anak sejak dini akan mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada anak. 

Sehingga, dibutuhkan peran orang tua dalam pendampingan dan kesadaran orang tua secara penuh terkait dampak buruk yang ditimbulkan jika sering menggunakan teknologi (khususnya pada saat mengakses duni maya) tanpa adanya pendampingan yang nantinya akan  berdampak pada tumbuh kembang anak.

Kemampuan literasi berperan penting dalam mendukung kesiapan sekolah anak. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 

Selanjutnya, pada pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukakan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membatu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki penddidkan lebih lanjut.

Peran guru terhadap perkembangan literasi anak snagat di butuhkan. Guru di tuntut agar mampu menumbuhkan minat literasi pada anak, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Guru harus selalu berinovasi dan meningkatkan kreativitas dalam mengelola pembelajaran, agar peserta didik antusias mengikuti kegiatan di kelas. 

Salah satu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan minat belajar anak yaitu, melalui rancangan pembelajaran inovatif. Rancangan pembelajaran inovatif yang dimaksud adalah aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran inovatif dalam pengembangan literasi dapat diwujudkan melalui kemampuan 6 literasi dasar meliputi, literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewarganegaraan (Kemdikbud dalam Edi Miyarso, 2019: 21). Rancangan pembelajaran inovatif tersebut, dapat diwujudkan dengan menerapkan konsep HOST dan TPACK dalam RPP pada aktivitas pembelajaran. Berikut simulasi kegiatan rancangan inovatif yang di maksud.

  • Siswa menyimak penjelasan guru yang di tampilkan melalui media pemebelajaran tayangan power point tentang tema Binatang peliharaan Ayam (ciri, manfaat, dan proses perkembangbiakan ayam

Dokpri

  • Setelah menyimak penjelasan guru, siswa mampu menulis dan menyebutkan apa yang telah di lihatnya pada tayangan power point tadi
  • Siswa mampu menyebutkan perbedaan ciri-ciri ayam jantan dan ayam betina
  • Pada tahap akhir, siswa diberikan LKPD Menyusun potongan perkembangbiakan ayam, kemudian siswa di minta untuk maju kedepan menceritakan hasil karyanya (melatih literasi, daya ingat dan kepercayaan diri anak).
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline