Bagaimana Kondisi Persaingan industri Saat Ini ?
Persaingan industri dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini didukung dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi. Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula cara bersaing setiap perusahaan. Kompetisi yang dihadapi oleh perusahaan tidak lagi berfokus pada harga barang yang relatif murah tetapi juga pada nilai tambah barang tersebut yang dapat diberikan kepada para pelanggan. (Myra Beatrice 2021). Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) indeks persaingan usaha Indonesia pada tahun 2021 dinilai berada di level 4,81, tertinggi dalam empat tahun terakhir terhitung dari tahun 2018. Sehingga mendekati Target Nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun ini, yakni Indeks Persepsi Persaingan Usaha 5.0 poin. Ketika suatu perusahaan tidak dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, maka dapat dipastikan akan mengalami penurunan permintaan dalam jangka waktu yang lama sehingga mengakibatkan timbulnya Financial Distress.
Apa itu Financial Distress ?
Financial distress adalah suatu kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan krisis atau tidak sehat. Financial distress terjadi sebelum gulung tikar dan saat perusahaan mengalami kerugian beberapa tahun. Financial distress merupakan situasi dimana arus kas operasi perusahaan tidak memadai untuk memenuhi kewajiban lancar dan perusahaan terpaksa melakukan tindakan perbaikan. (Hapsari 2012). Hal ini tentu akan terjadi jika produk suatu perusahaan tidak dapat bersaing dan perusahaan tidak dapat memberikan nilai tambah pada produknya, sehingga memicu timbulnya kerugian karena kurangnya permintaan dipasaran dan masih banyaknya persediaan di perusahaan. Sedangkan menurut Hartono. tujuan perusahaan adalah mendapat keuntungan yang maksimal dan memakmurkan para pemilik saham atau pemilik perusahaan. Termasuk dalam perusahaan manufaktur.
Apa Itu Perusahaan Manufaktur ?
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang melakukan proses pengolahan barang dari bahan mentah sehingga siap untuk dikonsumsi. Jika perusahaan ingin tetap berada dalam persaingan bisnis, perusahaan harus meningkatkan inovasi dan menentukan strategi bisnis.(Ni Kadek Rai Prastuti 2016). Inovasi dan strategi bisnis dapat diterapkan sejak direncanakannya produksi suatu produk. Menurut Kumar dan Suresh, Produksi merupakan salah satu fungsi bisnis dalam suatu perusahaan, yang berhubungan dengan perubahan bentuk dari input menjadi output dengan kualitas tertentu, sehingga produksi dapat dikategorikan sebagai proses penambahan nilai yang terdapat dalam setiap tahap produksi. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan adanya manajemen operasi untuk mengatur aktivitas produksi dalam memaksimalkan sumber daya perusahaan khususnya manufaktur, sebagai upaya untuk meningkatkan persaingan di industri manufaktur. (Myra Beatrice 2021).
Bagaimana Pengaruh Manajemen Operasi Terhadap Persaingan Industri ?
Manajemen operasi yang buruk dapat memberikan dampak negatif terhadap perusahaan, misalnya kenaikan biaya, waktu maupun tenaga, hingga kekurangan persediaan. (Myra Beatrice 2021). Oleh karena itu, dengan upaya mengatur aktivitas produksi, suatu perusahaan dapat mengarahkan dan mengawasi proses produksi yang dilakukan dengan memperhatikan kinerja, kesesuaian produk, ciri khas, daya tahan, dan keestetikaan produk guna terciptanya produk yang bermutu. Sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasaran dan memiliki nilai tambah bagi para pelanggan. Hal ini sesuai dengan konsep dimensi mutu suatu produk yang digagas oleh David Grain.
Siapakah David Grain ?
David Grain adalah seorang ahli manajemen yang dikenal sebagai bapak mutu sejak tahun 2007. Sebelum mendirikan Grain, beliau memimpin Pinnacle Towers yang berganti nama menjadi Global Signal dari masa gulung tikar hingga IPO yang sukses, mengubahnya menjadi salah satu perusahaan menara komunikasi nirkabel independen terbesar di dunia. Beliau merupakan seorang eksekutif investasi yang lahir pada tanggal 31 Mei 1962, di Brooklyn, New York.
David Grain mengemukakan bahwa untuk menentukan kualitas suatu produk, dapat dilakukan melalui 8 dimensi sebagai berikut ; (Ni Luh Ari Purnamawati 2020).