Lihat ke Halaman Asli

Puisi Preman Jalanan

Diperbarui: 15 Juli 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sorot mata tajam menusuk indahnya rumput-rumput di jalanan

Bunga-bunga tumbuh liar dibelai angin Ibu Kota

Otot-otot tangannya mekar seperti bunga jalanan yang kecil berwarna-warni

Ototnya dibalut kulit tipis sawo matang atau bahkan coklat tua

Langkahnya gagah dan sembarang dihiasi pakaian apa adanya

Sedikit lukisan di lengannya yang kekar

Lukisan itu memberi makna kehidupan baginya

Gelang hitam di pergelangan tangan setia menemaninya di sepanjang musim kehidupan

Anak muda

Katanya lirih dengan suaranya yang bergema dan sedikit parau

Sini duduk bicara bersama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline