Pandemi covid-19 menjadi wabah penyakit yang menggemparkan dunia salah satunya Indonesia. Pandemi covid-19 menjadi wabah yang menyebabkan warga Indonesia menjadi lebih berhati-hati terutama dengan munculnya wabah baru. Di tahun 2022 muncul wabah penyakit lama yang kembali menjadi perhatian seluruh dunia yaitu penyakit monkey pox atau mpox yang sudah ada sejak 1958. Pada tahun 2022 WHO menetapkan mpox sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
Mpox atau cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox yang memiliki gejala demam, sakit kepala, nyeri, pembesaran kelenjar getah bening, dan beberapa gejala lain. Penyakit mpox atau cacar monyet ini dianggap sebagai penyakit lebih ringan jika dibandingkan dengan cacar. Namun, perlu diketahui bahwasanya penyakit ini bervariasi tingkat keparahannya untuk setiap individu dan dapat menyebabkan komplikasi serius bagi beberapa orang terutama ibu hamil, anak-anak, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Penyakit mpox ini dapat menyebar dari hewan ke hewan, hewan ke manusia, ataupun manusia ke manusia. Mpox dapat ditularkan melalui kontak langsung, tidak langsung, dan berkepanjangan, melalui penularan seksual, dan penularan pernafasan. Cacar monyet ini dapat menyebar antar manusia melalui percikan air liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, bahkan luka di kulit. Selain itu virus ini bisa menyebar juga dari benda yang terkontaminasi seperti pakaian penderita.
Sampai saat ini belum ditemukannya vaksin atau pengobatan yang dianggap aman untuk kasus cacar monyet. Vaksin cacar/smallpox diketahui menjadi salah satu vaksin yang dapat mencegah penyakit ini. Namun masih diperlukan adanya penelitian lebih lanjut tentang bagaimana keefektivitasan dan kemampuannya untuk mencegah keparahan dari penyakit cacar monyet ini.
Hingga saat ini belum ditemukan adanya obat khusus untuk mengobati mpox ini. Namun sebagai manusia kita bisa mencegah penularan virus mpox ini dengan beberapa tindakan yakni pertama melakukan vaksin cacar agar dapat mengurangi risiko terinfeksi virus mpox. Kedua, sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang sakit yang memiliki ruam atau lesi yang mencurigakan. Ketiga, melindungi diri dengan membatasi kontak langsung dengan suspek atau sesuatu yang terkonfirmasi mpox dan membatasi interaksi dengan hewan yang berisiko menularkan seperti hewan pengerat, primata non manusia, dan marsupial. Ketiga, kurangi mengonsumsi daging mentah dan mulai biasakan makan daging yang benar-benar dimasak dengan sempurna. Keempat, selalu cuci tangan setelah bepergian ke tempat yang berisiko menularkan mpox misal rumah sakit ataupun kebun binatang. Kelima, bagi orang yang telah terkonfirmasi terinfeksi virus mpox untuk memiliki kesadaran melakukan isolasi mandiri agar virus yang ada tidak menyebar ke orang yang berada di sekitarnya, selain itu hindari menggunakan alat-alat yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi.
Untuk mengendalikan penyebaran penyakit mpox ini tentu diperlukan adanya koordinasi antara pihak pemerintah, tenaga kesehatan, serta pihak masyarakat terutama masyarakat yang sudah terinfeksi mpox. Salah satu upaya pengendalian penyebaran mpox yakni dengan melakukan isolasi mandiri bagi orang yang terinfeksi virus mpox baik isolasi di rumah ataupun di rumah sakit. Selama isolasi yang dapat dilakukan yakni, minum obat yang telah diresepkan dokter, jangan berbagai kamar atau peralatan dengan anggota keluarga lain, istirahat dan mengonsumsi makanan yang bergizi.
Menurut saya selain berbagai macam upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh tiap orang, hal utama yang penting untuk ditanamkan pada setiap orang adalah pengetahuan yang lebih mendalam tentang apa itu mpox, gejala mpox, pencegahan mpox, serta pengobatan penyakit mpox tersebut. Serta perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk dapat menekan penyebaran virus mpox.
KATA KUNCI : Cacar, Pencegahan, Wabah
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2024. Mpox. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mpox. [online]. (diakses pada tanggal 23 September 2024).