Lihat ke Halaman Asli

Sahidatun Fahima

Mahasiswa Universitas Jember

KKN Kolaboratif 22: Festival Tahu Tempe sebagai Bentuk Pengenalan Produk Unggulan Desa Wonosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember

Diperbarui: 24 Agustus 2022   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dokpri)

Tahu tempe merupakan produk olahan kedelai dengan peminat yang tinggi. Tidak hanya sebagai lauk untuk makan, tahu tempe juga dapat diolah menjadi produk cemilan.  Desa Wonosari merupakan desa dengan penghasil produk tahu tempe terbesar di Kecamatan Puger.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Festival Tahu Tempe di Desa Wonosari pertama kali dilaksanakan pada tahun 2019 dan tidak lagi dilaksanakan akibat adanya pandemi Covid-19. Kegiatan ini kembali dilaksanakan pada tahun 2022 dalam rangka mengenalkan produk unggulan desa sekaligus membangkitkan euphoria masyarakat Desa Wonosari melalui Festival Tahu Tempe.

(dokpri)

Festival ini diikuti oleh perwakilan masyarakat dari setiap rukun warga (RW). Kurang lebih ada 28 RW yang mengikuti Festival Tahu Tempe ini. Mereka saling bekerja sama menyusun tahu tempe dengan bentuk yang beragam sesuai dengan kreativitas masing-masing rukun warga (RW). Bentuk susunan tahu tempe yang dipamerkan yaitu bentuk piramida, bentuk rumah, pancasila, monumen nasional, dan lain sebagainya. Tidak hanya menampilkan bentuk hiasan tahu tempe yang unik, mereka juga memakai kostum yang beragam. Antusias warga terlihat sangat tinggi ketika setiap RW sedang memamerkan koreografi tariannya dengan diselingi lagu-lagu viral yang diputar melalui soundsystem yang diangkut menggunakan truk dan pick-up.

(dokpri)

Rute Festival Tahu Tempe ini dimulai dari rumah bapak kepala desa yang berlokasi di Dusun Krajan, kemudian tahu tempe yang telah disusun sedemikian rupa diletakkan di kantor desa, dan terakhir melanjutkan perjalanan hingga kediaman Bapak Sutono yang berlokasi di Dusun Penitik. Beberapa kali peserta festival berhenti untuk menampilkan beberapa atraksi maupun memberikan kesempatan pada warga Wonosari untuk berfoto dengan para peserta festival. Jarak antar peserta festival dari setiap RW yang ikut memeriahkan festival ini juga diatur oleh pihak Linmas dan panitia acara agar para peserta dapat saling kondusif dan musik yang diputar terdengar lebih jelas.

(dokpri)

Tahu tempe yang diletakkan di Kantor Desa Wonosari selanjutnya akan dilombakan dan dimakan bersama dengan masyarakat Wonosari. Tidak lupa juga tahu tempe itu akan dibagikan kepada masyarakat yang ingin membawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN dari KKN Kolaboratif, UIJ, dan STIE Mandala juga mendapat bagian dari tahu tempe yang dilombakan.

(dokpri)

Kegiatan Festival Tahu Tempe ini tidak lupa dilakukan dokumentasi oleh penonton festival. Hal ini dilakukan sebagai dokumen arsip yang menunjukkan bahwa telah diadakan Festival Tahu Tempe di Desa Wonosari. Tidak hanya warga, mahasiswa KKN Kolaboratif 22 juga melakukan dokumentasi kegiatan yang selanjutnya akan dibuat menjadi video YouTube Festival Tahu Tempe. Penyelenggaraan Festival Tahu Tempe ini tidak hanya sebagai pengenalan produk unggulan Desa Wonosari, namun juga sebagai wadah penyalur kreativitas dan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga Desa Wonosari.  Mayarakat berharap semoga Festival Tahu Tempe ini dapat dilaksanakan lagi setiap tahunnya dan semoga UMKM Tahu Tempe dari desa Wonosari dapat dikenal lebih luas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline