Lihat ke Halaman Asli

Pilpres, Ramadhan, dan Puasa

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah lelah bertanding seru pemilu legislatif, kini tinggal saatnya menanti klimaks dari pemilu. Ya, pemilu presiden yang akan bermain pada 9 juli mendatang. Sama halnya dengan pemilu legislatif, pemilu presiden diyakini bakal diwarnai kampanye-kampanye hitam secara masif.

Semakin mendekatnya hari pemilu presiden, semakin panas pula persaingan merebut hati rakyat. Berbagai cara pastinya akan dilakukan oleh timses agar jagoannya bisa terpilih. Black campaign, suap, iming-iming janji, atau serangan fajar kemungkinan besar akan terjadi.

Mayoritas pemilih di Indonesia adalah beragama Islam. Dengan prosentase sebesar 87,18% dari 237.641.326 menurut sensus tahun 2010 (sumber: wikipedia.org), tentu saja kalangan muslim merupakan pasar terbesar para timses2 calon presiden.  Dengan kata lain,  semakin besar prosentase timses yang berhasil menarik suara pemilih muslim,  semakin besar pula peluang jagoannya untuk menang.

Mungkin kebetulan atau tidak, pemilu presiden mendatang bertepatan dengan datangnya bulan ramadan. Bulan dimana umat muslim di dunia menjalankan rukun Islam yang mutlak harus dilakukan yaitu puasa.  Puasa atau al Shiyam bermakna menahan. Menahan di sini tidak hanya bermakna menahan dari rasa lapar maupun haus namun juga hawa nafsu, ya segala macam hawa nafsu termasuk di dalamnya adalah hawa nafsu akan kekuasaan, akan harta benda, akan jabatan, maupun lainnya. Di dalam bulan Ramadhan juga terdapat keistimewaan di mana pahala di setiap ibadah akan dilipatgandakan,  bahkan dalam suatu riwayat dikatakan bahwa setan akan dipenjara selama bulan tersebut agar para muslim dapat bersih menjalankah ibadahnya

Bersamaan dengan datangnya bulan ramadhan serta keistemewaan di bulan itu, mampukah para pemilih muslim menjaga kesucian bulan ramadhan? Atau justru termakan dengan berbagai blackcampaign yang diberikan? Jawabannya tentu ada pada kita (baca: pemilih muslim) masing-masing.

Yang pasti, apapun pilihan kita, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia bisa medapatkan berkah Ramadhan atas pesta demokrasi ini. Amiin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline