Motif mendukung salah satu pasangan calon (paslon) di pilpres 2019 bermacam-macam, ada yang ingin negara lebih baik, lebih maju dan damai, ada yang ingin cari 'selamat' terhadap diri sendiri maupun aset2nya, ada yang ingin dapat jabatan pada posisi tertentu, ada yang hanya ikut2an, ada karena like or dislike, dan yang lainnya. Anda yang mana?
Dalam "masa tenang" H-2 ini, jelang pilpres 2019 yang akan digelar tanggal 17 April 2019, ada baiknya merenungkan kembali terhadap dukungan dan atau pilihan yang telah "dijatuhkan" kepada salah satu paslon.
Apakah dukungan dan pilihan sudah tepat? Untuk mendapatkan jawaban ini, bisa dilakukan dengan cara mengingat-ingat kembali hal-hal apa saja yang telah dilakukan dan divisi-misikan oleh para paslon, baik saat kampanye maupun saat debat, serta melihat track record para paslon secara objektif.
Seberapa besar kans "jagoanmu" untuk memenangi pilpres 2019 ? Terlepas dari itu semua (siapa pun pemenangnya), selaku pendukung/pemilih yang mempunyai hak konstitusional yang lebih penting adalah haruslah siap kalah dan siap menang. Semoga pilpres berjalan dengan damai, adil dan jujur.
Siapa pun yang terpilih adalah menjadi presiden dan wakil presiden republik Indonesia, sehingga selaku warga bangsa (Indonesia) sudah sepatutnya mendukung presiden dan wakil presiden terpilih agar cita-cita proklamasi dapat segera terwujud.
Salam damai dan jayalah NKRI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H