Lihat ke Halaman Asli

S A Hadi

Sholikhul A Hadi

Membelah Jiwa

Diperbarui: 29 Maret 2019   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

shutterstock.com

"Pada akhirnya semua orang akan mengetahui kebenerannya. Semua itu hanya masalah waktu. Aku tidak perlu membuktikan apa-apa." Ucapan terakhir sebelum dirinya menutup telpon.

***

Pagi itu, Jacob datang ke cafenya sedikit terlambat. Gaung suara music dan pengaruh alkohol akibat pesta pada malam harinya masih terasa memenuhi kepalanya. Dia berjalan terseyok-seyok sambil memicingkan mata ketika melewati halaman parkir caf yang masih kosong.

Beberapa orang pelayan menyambutnya dengan sebuah kue Tar warna putih saat dia baru saja membuka pintu. Sebuah perayaan kecil kembali dilakukan bersama dengan pelayannya melanjutkan pesta sebelumnya yang diadakan bersama teman-temannya.

Seorang perempuan keluar dari mobil mazda warna putih. Kakinya panjang dan mulus, Baju warna merah dengan pernak-pernik yang berkilauan, Lipstik warna merah menyala, dan rambut sebahu yang terurai rapi dengan warna sedikit kemerah-merahan menyita perhatian beberapa orang petugas parkir yang duduk di bawah pohon pinggir jalan raya. 

Wanita itu melewati mereka, berjalan menuju caf dengan langkah mantap. Sesampainya di depan pintu, dia menghampiri Jacob yang masih memotong kue dan membagikannya kepada pelayannya.

" Selamat ulang tahun Jacob." Perempuan itu menyodorkan sebuah kotak kecil.

Jacob yang merasa tidak mengenal si perempuan merasa kebingungan. Dia hentikan prosesi potong kuenya dan menyambut wanita itu dengan senyum. Dia merasa tidak mengenal wanita itu.

"Aku mendapat titipan dari Carol. Dia meminta maaf karena tidak bisa datang dan mengucapkannya sendiri." Wanita itu meyakinkan agar Jacob mau menerima hadiahnya.

Dengan sedikit kurang percaya dia membuka kotaknya. Sebuah jam rolex warna keemasan tampak elegan di matanya. Dia balik jam itu dan kemudian ditemukan sebuah tulisan tangan Carol. " Selamat ulang tahun, semoga jam ini dapat menebus ketidakhadiranku pada hari istimewamu." Jacob terperangah ketika mengingat kalau ternyata jam itu adalah jam yang sangat dia inginkan. Dia sempat cerita keinginannya itu kepada Carol beberapa tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline