Lihat ke Halaman Asli

Teruntuk Kamu Pengguna Jalan

Diperbarui: 3 April 2018   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemacetan di Jalan Williem Iskandar (Dok. Harian Analisa)

Seseorang pernah bilang bahwa hidup itu berat, tapi saya bilang hidup itu tidak berat yang berat itu badanmu. Suatu pernyataan yang berbeda sering muncul dari mulut masing-masing setiap orang. Karena rasa hidup sangat beraneka, menyatu dengan kodrat alam sekitar. 

Seperti halnya dengan kesabaran, katanya kesabaran itu ada batasnya, kata ku kesabaran itu cuma butuh waktu untuk menunggu. Menunggu kepastian seperti menunggu kemacetan di lampu merah. Lampu merah salah satu marka jalan yang sangat banyak di kota Medan. Konon katanya lampu merah itu buat tertib para pengguna jalan, karena adanya sistem pembagian waktu dalam melintasi setiap persimpangan. Nah tapi kenyataannya lampu merahlah yang membuat seseorang terkadang lepas kendali untuk mengeluarkan perkataan yang tak indah. Kesabaran yang harusnya tetap terjaga juga ikut memuncak sampai pada akhirnya ikutan marah.

"Woooy jalan lah, uda ijo itu" seru tukang angkot dibelakang.

 Suasana panas, suara kebisingan yang tak merdu sangatlah tidak nyaman bagi semua orang yang melintas di jalan. Polusi yang seharusnya harus terhindarkan, namun harus menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan. Perjalanan yang sangat banyak memakan energi dan kesabaran haruslah dapat dimaknai dengan ketulusan. Karena memang sejatinya itu hanya ujian agar hidup ini penuh dengan cerita. Kamu pasti bisa, kamu pasti kuat menjalaninya...

151201058




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline